Kapolri: Kakek Saya dari Pasar Turi, Nyantri di Tebuireng
Jumat, 02 September 2016 17:36 WIB
SURABAYA, BANGSAONLINE.com - Kepala Polisi Republik Indonesia (Kapolri) Jenderal Polisi Tito Karnavian, mengaku keluarga besarnya adalah keluarga besar Ormas Nahdlatul Ulama (NU). Kakeknya pernah tinggal di Surabaya, dan sempat menjadi santri di Pesantren Tebuireng, Jombang.
"Meski saya besar di Palembang, kakek saya dari Pasar Turi, pernah jadi santri di Tebuireng Jombang, jadi asli NU, dan saya tidak perlu membuat kartu anggota NU," kata Tito usai penandatanganan kerjasama penanggulangan konflik sosial dengan PBNU di Mapolda Jatim, Kamis (1/9).
BACA JUGA:
Ditanya Soal Bupati Sidoarjo, Medagri: Dia Akan Dinonaktifkan
Terminal Purabaya Ditinjau Kapolri, Panglima TNI dan Menhub, Pj Gubernur Jatim: Semuanya Siap
Jelang Mudik Lebaran, Kapolri bersama Panglima TNI dan Menhub Pantau Terminal Bungurasih
Resmi Jabat Pj Gubernur Jatim, Adhy Karyono Siap Tancap Gas Tingkatkan Capaian Pembangunan
Mantan Kepala Badan Nasional Penanggulangan Terorisme itu juga mengaku bahwa kakeknya berguru dan menjadi santri di Pesantren Tebuireng, Jombang. Pesantren yang didirikan KH Hasyim Asy’ari, pendiri Nahdlatul Ulama (NU) dan kakek Presiden keempat RI, Abdurrahman Wahid.
Di Markas Polda Jatim, Tito menghadiri kesepakatan bersama atau MoU dengan Pengurus Besar NU tentang penanganan konflik sosial dan ujaran kebencian atau hate speech. Penanganan konflik sosial tidak dapat dikerjakan aparat penegak hukum, melainkan semua pihak, termasuk NU.
Simak berita selengkapnya ...
sumber : vivanews.com/merdeka.com