Libatkan Seribu Penari, Banyuwangi Kembali Gelar Pertunjukan Kolosal | BANGSAONLINE.com - Berita Terkini - Cepat, Lugas dan Akurat

Libatkan Seribu Penari, Banyuwangi Kembali Gelar Pertunjukan Kolosal

Editor: abdurahman ubaidah
Wartawan: bwi1
Jumat, 09 September 2016 19:50 WIB

Event tahunan tari gandrung yang melibatkan seribu penari kembali digelar. Foto : istimewa

BANYUWANGI, BANGSAONLINE.com - Banyuwangi kembali menggelar pertunjukan tari kolosal, Gandrung Sewu. Mengangkat tema Gandrung Sewu ‘Seblang Lukinto’, seribu lebih penari Gandrung akan menari di tepi Pantai Boom, Sabtu,  17 September mendatang.

Gandrung sewu sendiri merupakan event budaya yang digelar setiap tahun dalam rangkaian Banyuwangi Festival. Pertunjukan tari kolosal ini telah menjadi salah satu even budaya daerah yang paling ditunggu-tunggu oleh para wisatawan.

“Pada awalnya Gandrung Sewu kami gelar untuk mengenalkan kemegahan budaya Banyuwangi kepada  khalayak luas. Kini kami bersyukur, Gandrung Sewu telah menjelma menjadi salah satu ikon pariwisata favorit Banyuwangi yang sangat dinanti oleh semua orang,” kata , Abdullah Azwar Anas. Dia juga menambahkan tahun 2016 ini merupakan perhelatan ke lima.

Event Gandrung Sewu, sambung Anas, selama ini memperkuat posisi Banyuwangi dalam peta persaingan pariwisata di Indonesia. ”Pantai menjadi salah satu destinasi wisata alam andalan di Banyuwangi. Lewat event ini, kami menjual event budaya sekaligus destinasi alam. Gandrung  Sewu terbukti telah menjadi daya tarik pariwisata Banyuwangi,” jelas Anas.

Sementara Pelaksana Tugas (plt) Kepala Dinas Pariwisata M Yanuar Bramuda mengatakan, tema Seblang Lukinto akan menyuguhkan tarian Gandrung yang mengisahkan perjuangan rakyat Blambangan melawan penjajah Belanda pada masa 1776-1810.

Tema ini, merupakan kelanjutan dari pertunjukan Gandrung Sewu tahun lalu yang mengangkat tema “Podo Nonton”. Tema “Podo Nonton” menyajikan teatrikal tentang perjuangan rakyat Banyuwangi yang dipimpin Rempeg Jogopati dalam melawan penjajahan VOC.

Saat itu, tarian diakhiri dengan kisah perlawanan para pejuang hingga titik akhirnya.  “Seblang Lukinto ini kelanjutan dari kisah tahun lalu. Bila tahun lalu mengisahkan kekalahan prajurit Blambangan, namun tahun ini berbeda. Tema ini akan mengisahkan kebangkitan sisa-sisa prajurit  Rempeg Jogopati untuk kembali mengangkat senjata melawan penjajah,” ungkap Bramuda.

Simak berita selengkapnya ...

1 2

 

Berita Terkait

Bangsaonline Video