Pengamat Unair Sindir Luhut lebih Berkuasa dari Jokowi, NKRI = Negara Komoditas RI?
Kamis, 15 September 2016 17:09 WIB
SURABAYA, BANGAONLINE.com – Pengamat politik Airlangga Pribadi menyindir manuver politik Luhut Binsar Panjaitan (LBP) yang terkesan lebih berkuasa atau determinan ketimbang Presiden Joko Widodo (Jokowi).
”Pak Luhut yang saya hormati terima kasih, inisiatif anda telah membuka kesadaran kami bahwa presiden yang kami pilih telah kalah dalam waktu yang lebih cepat dari yang kami perkirakan untuk membela kepentingan republik namun tegak berdiri di bawah bendera penjarahan bisnis-politik atas bumi air dan kekayaan alam kami,” tulis Airlangga Pribadi dalam statusnya di facebook yang mendapat banyak respon dari para facebookers. Status ini tercatat 141 dibagikan oleh facebookers lainnya.
BACA JUGA:
Khofifah Jadi Satu-satunya Gubernur Penerima Satyalancana Karya Bhakti Praja Nugraha
Jokowi Dikabarkan Batal Hadir Peringatan Otoda XXVIII di Surabaya
Lagi, MKMK Putuskan Anwar Usman Langgar Etik
Gerindra Sebut Prabowo Akan Jembatani Hubungan Antara Jokowi dengan PDIP
Menurut Airlangga Pribadi yang dosen Universitas Airlangga (Unair) Surabaya, dari langkah Luhut itu dirinya merasa juga wajib berterima kasih kepada Gubernur DKI Ahok, karena sikap yang ia jalankan untuk membuldozer kepentingan dan hajat hidup kaum nelayan dan hak-hak hidup kaum miskin mengingatkan bahwa dia adalah manusia dan politisi biasa bukan manusia super (seperti yang didengung-dengungkankan para pembelanya sekarang untuk mentoleransi malpraktik kekuasaan).
”Manusia politisi biasa yang mengingatkan kita bukan saja pada politisi sipil tapi pejabat berseragam jenderal zaman Orde Baru yang menjadikan rakyat bukan sebagai tujuan pembangunan, tapi justru alat bahkan tumbal pembangunan,” tegas Airlangga Pribadi yang baru saja mendapat gelar PhD dari Murdoch University Australia.
Simak berita selengkapnya ...