Pengamat Politik UINSA: Arcandra Coreng Integritas Politiknya Sendiri
Editor: choirul
Wartawan: mega melati
Jumat, 16 September 2016 17:25 WIB
SURABAYA, BANGSAONLINE.com - Arcandra sudah mencoreng integritas politiknya sendiri dengan melompati nilai-nilai kejujuran sebagai pejabat. Ini terkait dengan status kewarganegaraan Amerika yang dimiliki. Meski saat ini sudah WNI.
Hal ini disampaikan Laili Bariroh, M.Pd pengamat politik dari Universitas Islam Negeri Sunan Ampel Surabaya (UINSA), di kantornya, Kamis (15/09/2016) sore.
BACA JUGA:
Ancam Buldozer Orang yang Serang Jonan-Arcandra, DPR Kecam Luhut Bulldog
Anggota DPR Sebut Arcandra Penghianat, Menkum HAM MalahTeguhkan sebagai WNI
Mahfud MD Ingatkan Jokowi: Jangan Korbankan Negara hanya untuk Seorang Arcandra
Archandra Temui KPK, Mafia Migas Kelabakan, PDIP Curigai Ada Penyusup
“Arcandra pernah mengatakan, membuat paspor Amerika untuk kepentingan hak patennya. Padahal ketika ditelusuri untuk mengurus hak paten, tidak perlu membuat paspor,” jelas Laili.
Penyataan Arcandara dinilai telah ‘berbohong’. Hal ini membuat integritas politik Arcandra cacat. “Jika Jokowi mengangkat kembali Arcandra Tahar menjadi Menteri ESDM, maka Jokowi harus berani pasang badan di depan masyrakat, karena secara integritas politik Arcandra telah berbohong,” tandas dia.
Status WNI Arcandra, di mata Laili, masih pro dan kontra. Pemberian kewarganegaraan Indonesia kepada Arcandra dinilai sangat tidak wajar. Proses naturalisasi yang seharusnya mempunyai prosedur yang sangat panjang, dengan mudah dipangkas.
Kata Laili, orang awam pun dapat melihat ada kepentingan besar dibalik semua ini. “Arcandra menjadi salah satu alat dari sekian banyak alat politik Jokowi. Sejak awal sampai sekarang, pada hal-hal tertentu Jokowi tidak bisa keluar dari hegemoni struktural yang ada disekelilingnya, seperti partai politiknya, dari kelompok-kelompok mafia berwajah malaikat, para birokrat dan pemodal asing yang punya kepentingan,” tutur Laili.
Simak berita selengkapnya ...