Tetap Berharap Uangnya Berlipat, KH Hasyim Muzadi Minta Pengikut Dimas Kanjeng Rasional | BANGSAONLINE.com - Berita Terkini - Cepat, Lugas dan Akurat

Tetap Berharap Uangnya Berlipat, KH Hasyim Muzadi Minta Pengikut Dimas Kanjeng Rasional

Rabu, 05 Oktober 2016 23:52 WIB

Barang-barang yang diamankan dari pengikut Dimas Kanjeng Taat Pribadi berupa keris, emas palsu, dan uang mainan.

PROBOLINGGO, BANGSAONLINE.com - Ratusan pengikut Padepokan Dimas Kanjeng Taat Pribadi, sampai saat kemarin masih bertahan di dalam padepokan yang berada di Dusun Sumber Cengkelek, Desa Wangkal, Kecamatan Gading, Kabupaten Probolinggo, Jawa Timur.

Di antara ratusan pengikut yang masih bertahan itu, terdapat sekitar 25 orang warga yang berasal dari 10 kecamatan di Kabupaten Pasuruan, Jatim. Di antaranya terdiri dari 5 orang warga Kecamatan Gondangwetan, 2 orang warga Kecamatan Pasrepan, 2 orang warga Kecamatan Wonorejo, 1 orang warga Kecamatan Rejoso, 2 orang warga Kecamatan Purwodadi, 1 orang warga Kecamatan Rembang, 1 orang warga Kecamatan Sukorejo, 4 orang warga Kecamatan Bangil, 4 orang warga Kecamatan Kejayan dan 3 orang warga Kecamatan Kraton.

Kepala Bakesbangpol Kabupaten Pasuruan, Yudha Triwidya Sasongko, yang dikonfirmasi membenarkan, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Pasuruan di-back up Polres Pasuruan dan Kodim 0819 Pasuruan secara bersama-sama sedang dan akan terus melakukan pendekatan untuk menjemput mereka pulang meninggalkan tenda-tenda Padepokan Dimas Kanjeng.

“Data awal di padepokan memang ada 25 warga Kabupaten Pasuruan yang masih bertahan. Kita bujuk mereka supaya kembali pulang karena maha guru mereka Dimas Kanjeng Taat Pribadi ditetapkan sebagai tersangka otak pembunuhan dua pengikutnya, tersangka kasus penipuan, tersangka pencucian uang dan kemungkinan tersangka penyebar aliran sesat,” ujar Yudha.

Diakuinya warga Pasuruan yang bertahan itu rata-rata menolak dan sangat keberatan meninggalkan padepokan akibat mereka sudah berbulan-bulan menunggu uang mahar yang disetorkannya itu ‘cair’ dari upaya penggandaan Dimas Kanjeng Taat Pribadi menjadi 100 kali lipat dan bahkan ada yang dijanjikan 1.000 kali lipat.

“Negosiasi memang sangat alot karena mereka tidak mau kehilangan uang maharnya yang disetor ke Dimas Kanjeng yang berkisar antara Rp 10 juta hingga Rp 150 juta sejak tiga hingga empat tahun lalu,” aku Yudha yang hari ini masih akan berupaya mengajak pulang warganya ke Pasuruan.

Bupati Lumajang Drs. As'at Malik menyebut, ada belasan warga Lumajang menjadi korban kasus dugaan penipuan yang dilakukan Dimas Kanjeng Taat Pribadi.

"Laporan yang saya terima dari kepolisian, ada 12 orang warga menjadi korban penggandaan uang Dimas Kanjeng Taat Pribadi," kata As'at, kemarin (5/10).

Namun, kata As'at, pihaknya belum mendapatkan informasi berapa kerugian para korban. Hanya saja, ia menyebutkan, jika para korban kasus penggandaan uang Dimas kanjeng yang memiliki Padepokan di Probolinggo itu sudah melapor ke polisi.

"Kita sudah berkoordinasi dengan Kapolres, untuk penanganan pengaduan korban kasus ini akan disiapkan posko pengaduan di Polres Lumajang. Jadi nanti kepolisian yang menampung pengaduan itu," katanya.

Ditanya apakah 12 korban terebut ada dari kalangan PNS, Bupati menyatakan, pihaknya masih belum mendapatkan informasi lanjutan apakah dari belasan korban yang melapor ada dari unsur PNS-nya. "Saya belum tahu, apakah ada PNS-nya atau tidak. Atau korbannya petani dan lainnya," terangnya.

Sebenarnya, kata Bupati, kasus penipuan bermodus penggandaan uang bukan kejadian pertama dan sudah berulang. Semestinya, masyarakat juga tidak mudah percaya dengan hal yang dinilainya tidak masuk akal.

"Penggandaan uang itu tidak mungkin, masa uang 10 ribu bisa menjadi berlipat ganda, itu pasti ada pelanggaran, penggandaan itu, dari tidak ada menjadi ada, adanya ini dipertanyakan apakah memakai uang palsu atau memakai uang asli," ungkapnya.

Bupati menjelaskan, kasus tersebut menjadi pembelajaran, sehingga ke depan tdak terjadi lagi. "tidak usah berpikir ngakalin orang dan orang tidak perlu berpikir mempercepat uang dengan cara menggadakannya," ungkapnya

Simak berita selengkapnya ...

1 2

 

Berita Terkait

Bangsaonline Video