Gus Solah: Ada dalam Fakta Sejarah, Resolusi Jihad Belum Dimasukkan Buku
Wartawan: Romza
Minggu, 30 Oktober 2016 17:38 WIB
JOMBANG, BANGSAONLINE.com - KH Salahuddin Wahid (Gus Solah), Pengasuh Pondok Pesantren Tebuireng menyebut bahwa fatwa resolusi jihad yang dikeluarkan kakeknya, KH Hasyim Asy'ari pada tanggal 22 Oktober 1945 merupakan fakta sejarah tak terbantahkan. Meski demikian, kisah pengaruh besar keberadaan resolusi jihad yang mampu menggerakkan kaum muslimin di daerah Surabaya dan sekitarnya berperang melawan penjajah tidak dimasukkan dalam buku sejarah.
Pernyataan Gus Solah disamnpaikan saat konferensi pers jelang Rapat Akbar Aktualisasi Resolusi Jihad di Dhalem Kasepuhan Tebuireng, Sabtu (30/10) siang. "Waktu itu yang menulis buku sejarah tidak menganggap ini (resolusi jihad, red) penting. Waktu itu tidak ada tokoh NU, mungkin tokoh islam lain juga tidak ada yang dilibatkan. Dan itu wajar saja karena waktu itu orang NU yang diurusi kan fiqh, hadist, dan lain-lain," ujarnya.
BACA JUGA:
Temu Alumi Tebuireng, Gus Kikin: Kalau Tak Ada Resolusi Jihad Tak Ada Perang 10 November
Gubernur Khofifah Dorong Santri Ambil Peran Cegah Perpecahan Akibat Suksesi 2024
Jalan Santai Hari Santri 2023 Meriah, Gubernur Khofifah: Tarikan Napas Masyarakat untuk Jaga NKRI
Resolusi Jihad Meledak karena Hadratussyaikh Merintis dari Pengajian Keliling Kecamatan
Padahal, lanjut Gus Solah, fakta sejarah tentang resolusi jihad bisa ditelusuri. Baik melalui surat kabar maupun bukti otentik di dalam perpustakaan nasional. "Sebelum menulis buku tentang resolusi jihad, sudah dilakukan penelusuran secara ilmiah hingga ke luar negeri. Pemberitaan tentang resolusi jihad pada tanggal setelah 22 Oktober 1945 itu ditemukan. Jadi, fakta resolusi jihad tidak bisa dibantah. Hanya saja sampai sekarang belum dibukukan," ujarnya.
Simak berita selengkapnya ...