Disidak, Pekerja Ilegal Cina di PLTU Kukar Lari Tunggang Langgang | BANGSAONLINE.com - Berita Terkini - Cepat, Lugas dan Akurat

Disidak, Pekerja Ilegal Cina di PLTU Kukar Lari Tunggang Langgang

Rabu, 21 Desember 2016 23:59 WIB

Para pekerja China di PLTU Kukar lari tunggang langgang saat petugas melakukan sidak

JAKARTA, BANGSAONLINE.com - Tim gabungan Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Disnakertrans) Kalimantan Timur, Polri dan TNI, menyidak lokasi proyek PLTU di Handil, kecamatan Muara Jawa, kabupaten Kutai Kartanegara, Rabu (21/12). Lokasi proyek itu diduga banyak mempekerjakan WNA asal Cina. Saat disidak, tidak sedikit pekerja Cina ilegal yang berlarian menghindari petugas.

Keterangan diperoleh, pekerja asing asal Tiongkok di proyek PLTU itu dilaporkan kian marak. Tidak sedikit juga laporan diterima Disnakertrans dari masyarakat, perihal maraknya pekerja asing Tiongkok itu, bekerja di proyek PLTU yang diduga ilegal.

"Sepertinya ada yang ilegal. Karena tim datang tadi, ada yang pekerja Cina yang kabur. Itu pekerja yang berasal dari subkontraktor," kata Kepala Disnakertrans Kalimantan Timur Fathul Halim dilansir merdeka.com, Rabu (21/12).

Dari data yang didapat Disnakertrans, ada sekitar 80 pekerja asal Tiongkok resmi yang bekerja di wilayah Kutai Kartanegara. Namun fakta di lapangan, diperkirakan melebihi dari jumlah yang terdata dan masuk melalui mekanisme yang diatur dalam perundang-undangan.

"Nah tapi kalau yang di PLTU Handil ini, jumlahnya belum tahu. Informasi kami terima, banyak warga Tiongkok. Tim tadi datang ke kantor proyek, mereka (pekerja Tiongkok) pada larian tidak tahu ke mana," sebut Halim.

"Sebelumnya, di bulan Mei 2016, tim Disnaker Kabupaten Kutai Kartanegara, juga sudah menyidak. Ada WN Cina ilegal yang akhirnya dideportasi. Berhubung sejak Oktober 2016 kewenangan pengawasan TKA di provinsi, maka kami turun ke PLTU ini," tambahnya.

"Kalau yang kami ketahui dan terima informasi, selain di Kukar ini, dugaan banyaknya TKA Cina juga ada di Balikpapan. Sama kan, mereka ada di proyek PLTU. Ya, di Kukar dan Balikpapan. Kalau di luar itu, resmi. Seperti di Kutai Barat, karena kerja di sektor perkebunan," ungkap Halim.

Hingga sore kemarin, lanjut Halim, tim gabungan masih di lokasi PLTU, terus mendata kelengkapan administrasi pekerja Tiongkok, termasuk mencari tahu keberadaan TKA yang kabur, yang diduga illegal.

"Kalau yang legal, tidak masalah. Yang jadi masalah ini yang ilegal. Kita segera berkoordinasi dengan kantor imigrasi. Soal ini, harus menjadi tim terpadu," tegas Halim.

Sementara Supriadi, warga Handil menerangkan, para TKA Cina yang ada di lokasi PLTU memang berlarian meninggalkan lokasi proyek.

"Tidak tahu kabur ke mana. Tapi yang jelas, kaburnya ke hutan. Kita tunggu saja sekuat apa mereka di dalam hutan. Apalagi mereka belum makan siang. Pasti kelaparan," kata Supriadi.

Sementara Dirjen Imigrasi Ronny F Sompie mengakui jika Cina merupakan negara paling tinggi masyarakatnya masuk ke Indonesia sepanjang 2016 ini. Berdasarkan datanya, lebih dari satu juta warga Cina yang masuk ke Indonesia dari berbagai keperluan, mulai dari kunjungan wisata hingga bekerja di Indonesia.

“Jumlah yang masuk selama 2016, Cina terbanyak yakni 1.329.857 orang. Angka itu 15,60 persen dari warga asing yang masuk ke Indonesia selama 2016. Angka ini tercatat sampai 18 Desember 2016,” kata Ronny, seperti dilansir viva.co.id.

Dia menjelaskan, Cina merangsek ke posisi pertama, setelah sebelumnya Singapura menduduki paling tinggi warganya yang masuk ke Indonesia pada 2015 lalu. “Pada 2015, Singapura pertama dengan 1.439.500 orang, Cina pada 2015 di posisi kedua,” kata Ronny.

Dari catatannya, ada kenaikan sebanyak dua persen warga Cina yang masuk ke Indonesia jika dikaitkan dengan periode yang sama tahun lalu. “Banyak yang berubah, ini mungkin karena ada kemudahan masuk, ada pula visa bebas kunjungan, dan perubahan itu sangat intens, termasuk adanya pekerja Cina,” kata dia.

Simak berita selengkapnya ...

1 2

 

 Tag:   tka cina

Berita Terkait

Bangsaonline Video