Kunjungi Tebuireng, Quraish Shihab Serukan Hormati Perbedaan dan Kembangkan Perdamaian | BANGSAONLINE.com - Berita Terkini - Cepat, Lugas dan Akurat

Kunjungi Tebuireng, Quraish Shihab Serukan Hormati Perbedaan dan Kembangkan Perdamaian

Senin, 26 Desember 2016 17:56 WIB

Quraish Shihab didampingi Gus Solah saat berada di komplek makam Gus Dur dan KH. Hasyim Asyari.

JOMBANG, BANGSAONLINE.com - Pakar tafsir Al-Quran Quraish Shihab didampingi keluarga besar Pusat Studi Al-Quran (PSQ) Jakarta berkunjung ke Pesantren Jombang, Senin (26/12). Dalam kunjungan tersebut, Quraish mengajak kalangan pesantren dan seluruh masyarakat untuk senantiasa menghormati perbedaan dan mengembangkan budaya Islam yang damai.

Pria yang dikenal luas sebagai ahli tafsir itu menegaskan, menghormati pendapat yang berbeda bukan berarti menerimanya. "Kita hidup dalam masyarakat yang memiliki budaya yang sangat plural. Karena itu, semua pendapat yang berbeda, harus kita hormati. Dan, menghormati pendapat yang berbeda itu bukan berarti menerimanya," tandas ayah dari presenter Najwa Shihab ini.

Quraish lalu mencontohkan bagaimana muslimah Indonesia zaman dulu hanya mengenakan kerudung yang diselempangkan di kepala, dan tetap menampakkan sebagian rambut mereka. Berbeda dengan jilbab yang dikenakan perempuan zaman sekarang, yang menutupi seluruh kepala.

Menurut dia, para ulama zaman dahulu membiarkan praktik tersebut bukan tanpa dasar. Pasalnya, setiap pemikiran dan praktik keagamaan tidak bisa dilepaskan dari budaya yang berlaku di masyarakat. "Pasti para ulama waktu itu mempertimbangkan konteks budaya yang berkembang di masyarakat," ujarnya.

Pendiri Pusat Studi Al-Quran ini pun mengajak kalangan pesantren untuk menjadikan konteks budaya sebagai salah satu pertimbangan dalam pengembangan pemikiran dan studi Al-Quran. "Dalam konteks studi dan pengembangan nilai-nilai Al-Quran, jangan sampai penafsiran kita tidak sejalan dengan budaya yang berkembang di masyarakat," imbuhnya.

Simak berita selengkapnya ...

1 2

 

Berita Terkait

Bangsaonline Video