Lestarikan Bahasa Jawa, Pemdes Jatiguwi Dirikan Sekolah Pranotocoro
Wartawan: Ahmad Syaifudin
Sabtu, 21 Januari 2017 16:33 WIB
MALANG, BANGSAONLINE.com - Semakin lunturnya budaya Jawa, terutama penggunaan bahasa Jawa, karena terkikis budaya dari luar membuat Pemerintahan Desa (Pemdes) Jatiguwi, Kecamatan Sumberpucung, Kabupaten Malang, prihatin.
Diungkapkan Kepala Desa Jatiguwi, Enggar Sri Wahyuningtyas, saat ini bahasa Jawa semakin terpuruk dan dianggap mulai punah keberadaannya. "Padahal masyarakat Jawa memiliki tradisi, filosofi, cara berbusana sendiri, maupun makanan sendiri, kata dia," kata dia saat ditemui di kantornya, kemarin (20/1/17).
BACA JUGA:
Eksotisme Telasen Topak atau Lebaran Ketupat, Hari Raya-nya Puasa Sunnah Syawal
Tradisi Lebaran yang Hanya Ada di Indonesia
Kanjuruhan Culture Carnival Tampilkan Potensi Budaya Kabupaten Malang
Eksplorasi dan Ekspresi Jadi Tema Pesona Gondanglegi ke-10
Untuk itu, demi mempertahankan bahasa Jawa yang sudah mulai ditinggalkan generasi muda, pihaknya membuat terobosan dengan mendirikan sekolah bahasa Jawa yang diberi nama sekolah Pranotocoro.
Sekolah yang berdiri sejak tahun 2014 silam ini membuka kelas setiap Sabtu sore hari dengan peserta dari berbagai usia, dari yang muda hingga yang berusia 80 tahun, juga ada.
Simak berita selengkapnya ...