Kasus Gambar Palu Arit di Pamekasan, PWNU Jatim Minta Diusut Tuntas | BANGSAONLINE.com - Berita Terkini - Cepat, Lugas dan Akurat

Kasus Gambar Palu Arit di Pamekasan, PWNU Jatim Minta Diusut Tuntas

Jumat, 10 Februari 2017 22:52 WIB

Silaturahim Kapolda Jatim Inspektur Jenderal Machfud Arifin dengan para ulama di PWNU Jatim.

SURABAYA, BANGSAONLINE.com - Pengurus Wilayah Nahdlatul Ulama (PWNU) Jawa Timur meminta aparat kepolisian mengusut temuan gambar palu-arit di Desa Bilaan, Kecamatan Proppo, Kabupaten Pamekasan, Madura, Jawa Timur.

Ketua PWNU Jatim KH Mutawakkil Alallah menegaskan paham komunis tidak dibenarkan hidup di Indonesia.

BACA JUGA:

"Itu urusannya pak polisi, nanti yang mengusut kebenarannya. Kalau itu benar, ya harus jelas diselidiki," kata KH Mutawakilallah kepada wartawan seusai acara Silaturahim PWNU Jatim dengan Kepala Polda Jawa Timur Inspektur Jenderal Machfud Arifin di kantor PWNU Jatim, Jalan Masjid Al Akbar, Surabaya, Jumat (10/2).

Dia menerangkan konsensus dari para pendiri bangsa, termasuk dari para ulama, dengan Pancasila sila pertama, Ketuhanan Yang Maha Esa, merupakan konsensus RI. Dia menjelaskan siapa pun yang hendak hidup di bumi pertiwi ini harus percaya adanya Tuhan Yang Maha Esa sesuai dengan keyakinan masing-masing.

"Bagi mereka yang tidak mau bertuhan seperti komunis, Indonesia bukan tempatnya," tuturnya.

Pengasuh Pondok Pesantren Zainul Hasan, Genggong, Kabupaten Probolinggo, ini menilai penyebaran palu-arit ke tengah masyarakat terkait dengan pertarungan negara-negara besar dalam berkompetisi global.

"Ini dapat mengganggu stabilitas keamanan nasional dan dapat merapuhkan ketahanan nasional. Ini harus diwaspadai," jelasnya.

Sementara Kepala Kepolisian Daerah Jawa Timur Irjen Machfud Arifin menduga, penyebaran gambar palu-arit (simbol PKI) yang ditemukan di Pamekasan, Madura, ada upaya adu domba antara aparat dengan aparat dan masyarakat.

Simak berita selengkapnya ...

1 2

Sumber: detik.com

 

sumber : detik.com

Berita Terkait

Bangsaonline Video