Lawuh Keluarga, Program Desa Bangunsari untuk Menekan KDRT
Selasa, 21 Februari 2017 12:18 WIB
PACITAN, BANGSAONLINE.com - Faktor ekonomi, jamak menjadi pemicu terjadinya kekerasan dalam rumah tangga (KDRT). Merunut data, rata-rata korban KDRT berasal dari golongan ekonomi menengah bawah. Kebutuhan keluarga yang tidak bisa tercukupi dengan baik membuat orang cenderung emosional sehingga menjadi penyebab KDRT.
Berangkat dari pengalaman tersebut, Sudarno, tokoh supranatural asal Desa Bangunsari, Kecamatan Bandar, Kabupaten Pacitan mencoba membuat satu terobosan.
BACA JUGA:
Abrasi Bantaran Sungai Grindulu di Desa Mentoro Ancam 64 Kepala Keluarga
Wujudkan Program Smart Village, Tiap-tiap Desa di Pacitan akan Dapat Kucuran Rp 1 Miliar
Pengangkatan Kasun di Desa Ngile Pacitan Diduga Tak Sesuai Prosedur, Warga Ngeluruk Gedung Dewan
Aduan Dugaan Kecurangan Rekrutmen Perangkat Desa Dicabut, HNSI: Jual Bungkus Rokok Dapat Rp 2 Ribu
"Permasalahan muncul karena urusan perut. Kalau perut kosong semua orang bisa ngawur, termasuk KDRT. Sepele saja, jika perut kenyang secara harfiah Insya Allah emosi seseorang akan redam dan bisa berpikir jernih," kata Sudarno, Selasa (21/02)
Program sederhana yang digulirkan, mantan Kades Bangunsari itu bernama Lawuh Keluarga, yang kemudian dijadikan peraturan desa. Program tersebut mengharuskan setiap rumah atau kepala keluarga memiliki satu lahan kolam ikan untuk kebutuhan makan sehari-hari. Program yang telah bergulir sejak tahun 2008 lalu tersebut, telah ikut menghantarkan Desa Bangunsari menjadi juara nasional lomba desa.
Simak berita selengkapnya ...