Tafsir An-Nahl 106: Filosofi Gelar Pedang dan Macan Allah | BANGSAONLINE.com - Berita Terkini - Cepat, Lugas dan Akurat

Tafsir An-Nahl 106: Filosofi Gelar Pedang dan Macan Allah

Rabu, 15 Maret 2017 13:35 WIB

Oleh: Dr. KHA Musta'in Syafi'ie MAg. . .   

BANGSAONLINE.com - Man kafara biallaahi min ba’di iimaanihi illaa man ukriha waqalbuhu muthma-innun bial-iimaani walaakin man syaraha bialkufri shadran fa’alayhim ghadhabun mina allaahi walahum ‘adzaabun ‘azhiimun (106).

Nabi Muhammad SAW itu manusia wahyu. Ucapannya penh makna dan tidak pernah salah. Hamzah, sang paman diberi julukan "Asaddullah" (Macan Allah), sedangkan Khalid ibn al-Walid yang masuk islam akhir masa risalah, tahun 8 hijriah diberi julukan "Saifullah" (pedang Allah). Apa makna gelar itu?

Antara macan dengan pedang memang sama-sama mengekspresikan kekuatan dahsyat, sama-sama simbol kesaktian yang mematikan, sekaligus menakutkan. Meski sangat gigih dan ahli dalam perang padang pasir, tapi beda.

Simak berita selengkapnya ...

1 2

 

Berita Terkait

Bangsaonline Video