Anggaran Proyek Trem Dicoret dari APBN, Risma: Aku Bingung | BANGSAONLINE.com - Berita Terkini - Cepat, Lugas dan Akurat

Anggaran Proyek Trem Dicoret dari APBN, Risma: Aku Bingung

Editor: Choirul
Wartawan: Nur Khasanah Yulistiani, Maulana
Senin, 29 Mei 2017 22:42 WIB

Ilustrasi

SURABAYA, BANGSAONLINE.com - Proyek pembangunan angkutan massal cepat berupa di Surabaya yang digagas Pemkot bakal gagal terwujud. Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini, Senin (29/5) mengakui, hasil pertemuannya dengan Menteri Keuangan beberapa waktu lalu, dirinya diberitahu bahwa jika mengandalkan APBN, sulit direalisasikan. Namun demikian, ia menegaskan, megaproyek yang membutuhkan anggran sekitar Rp 2,2 triliun sudah diatur dalam Peraturan Presiden.

"Bu Menteri (Keuangan) mengatakan APBN sulit, tapi kan sudah ada perpresnya. Makanya aku bingung," terangnya, usai mengikuti Rapat Paripurna di DPRD Surabaya.

Risma mengungkapkan, pembangunan moda transportasi massal di Indonesia dilaksanakan di 7 daerah. Namun, seluruh daerah tersebut juga terkendala, karena tidak ada alokasi anggaran di APBN. "Ada 7 daerah, Bandung bahkan sudah lelang. (Anggarannya) gak ada semuanya," tuturnya.

Wali Kota mengaku sistem pembiayaan pembangunan angkutan massal cepat "" bisa menggunakan system pembiayaan public private partnership (PPP). Sistem ini memungkinkan pihak swasta membangun infrastruktur yang dibutuhkan dengan dana sendiri. Kemudian pemerintah akan membayar dengan cara mencicil sesuai dengan kesepakatan jangka pembayaran. Hanya saja menurutnya, khusus Kota Surabaya pelaksanaannya tak bisa dilakukan melalui tender, karena dalam perpres yang mengatur disebutkan BUMN yang membangun. "Tapi, kalau sistem public private partnership (PPP). harus tender," tegasnya.

Risma mengatakan pada Senin (5/6) pemerintah pusat akan kembali mengundang pemerintah kota untuk membahas masalah . "Minggu depan kita diudang rapat lagi," jelas Mantan kepala Bappeko ini.

Sementara, mengenai rencana pembangunan moda transportasi massal yang menghubungkan kawasan barat dan timur, risma mengungkapkan, sudah ada pihak investor yang siap membiayai pembangunannya. "Tapi polanya seperti apa, karena dia (Investor) ingin nyumbang," pungkasnya.

Simak berita selengkapnya ...

1 2

 

Berita Terkait

Bangsaonline Video