Menelusuri Jejak Kampung Religi di Surabaya (20): Sunan Ampel Berdakwah Melalui Adu Jago | BANGSAONLINE.com - Berita Terkini - Cepat, Lugas dan Akurat

Menelusuri Jejak Kampung Religi di Surabaya (20): Sunan Ampel Berdakwah Melalui Adu Jago

Editor: Maulana
Wartawan: Yudi Arianto
Rabu, 28 Juni 2017 19:53 WIB

Gapura masuk Kampung Peneleh Gang V yang berjarak sekitar 10 meter dari bibir Kali Peneleh. foto: YUDI ARIANTO/ BANGSAONLINE

SETELAH membangun Langgar Tiban bersama mertuanya (Mbah Karimah Wiroseroyo) di Kembang Kuning, (Raden Rahmat) lalu melanjutkan perjalanannya ke Ampel Denta. Sebelum sampai di Ampel Denta, Raden Rahmat beserta Nyai Karimah menyempatkan diri untuk singgah di Kampung Peneleh.

Dengan menggunakan armada perahunya dari Majapahit, Raden Rahmat menyusuri Kali Brantas, hingga tibalah ia di sebuah kampung bernama Peneleh yang artinya orang pilihan itu. Lokasi “Kampung Peneleh memang dekat sekali dengan Kali Peneleh, jarak dari tepi sungai dengan tepi kampung sekitar 10 meter,” ucap Muhammad Sufyan, Takmir Masjid Peneleh.

Raden Rahmat memilih Peneleh sebagai tempat kedua setelah Kembang Kuning karena ia sangat tertarik dengan warga di wilayah ini yang sudah mengenal ketauhidan. Raden Rahmat singgah di Peneleh untuk menyebarkan agama Islam.

“Setibanya di sini (Peneleh), Raden Rahmat melihat ada bermacam-macam perkumpulan dari berbagai agama. Ada Hindu, Budha serta aliran kepercayaan,” tuturnya kepada BANGSAONLINE.com.

Raden Rahmat pun merasakan keguyupan warga Kampung Peneleh ini, lalu ia pun memutuskan untuk tinggal di sini bersama Nyai Karimah. Setelah berhasil beradaptasi dengan masyarakat di Peneleh, ia pun bisa dengan jelas mengamati kehidupan sehari-hari mereka. Akhirnya Raden Rahmat pun mendapatkan sebuah kenyataan bahwa warga Peneleh sangat senang dengan judi sabung (adu) ayam jago.

Simak berita selengkapnya ...

1 2

 

Berita Terkait

Bangsaonline Video