Bendera Terbalik Tanda Lemahnya Ukhuwah
Wartawan: Yudi Arianto
Rabu, 23 Agustus 2017 22:48 WIB
SURABAYA, BANGSANOLINE.com - "Ukhuwah akan kita rajut dengan syarat semua sidiq, amanah dan fatonah. Bendera terbalik perlambang banyak yang lupa terhadap ukhuwah," kata Akademisi Universitas Airlangga Prof Dr Suparto Wijoyo, SH MHum, dalam acara bertajuk 'Oase Bangsa' yang digelar oleh Radio Suara Muslim di Hotel Garden Palace Jalan Yos Sudarso Surabaya, Rabu (23/8).
Pakar Hukum Unair ini juga menyinggung terkait pengagungan Negara Korea yang sempat tersebar di medsos melalui ponsel pintar beberapa hari lalu. Dalam tulisan itu, Korea yang lahir dua hari sebelum kemerdekaan Indonesia, yakni pada tanggal 15 Agustus di tahun yang sama, lebih maju di berbagai bidang daripada Indonesia.
BACA JUGA:
Aura Kekuasaan Jokowi Meredup, Ini Dua Indikatornya
Tanda-Tanda Kiamat: Cuek, Tak Punya Malu, Orang Tak Pantas Ditokohkan tapi Ditokohkan
Selain Lagu Nasional, Inilah 10 Track yang Cocok Meriahkan HUT ke-78 Kemerdekaan RI
Pemerintah Harus Gunakan Booster Halal, Politikus Golkar: Melanggar Jika Abaikan Putusan MA
“Korea betapa majunya industri negara ini, tapi bagi saya tidak hebat karena tidak mampu mendirikan satu bangsa,” jelas Suparto dengan menambahkan beberapa Negara lain seperti India yang terpecah dengan berdirinya Republik Demokratik Khasmir dan Negara Muslim Pakistan serta China menjadi RRT dan baru-baru ini para mahasiswanya berdemo ingin memisahkan diri dari China.
“Sehebat apapun mereka, tidak sehebat Indonesia yang terdiri dari berbagai macam suku, budaya, agama serta bahasa ini tapi mampu mendirikan satu Negara, yakni Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI). Hal ini bisa terwujud karena salah satunya adalah yang memangku NKRI adalah Islam,” ungkapnya.
Menurutnya, ukhuwah bisa dibangun dan terwujud di Negara Republik Indonesia kalau ada satu pengertian antara yang mayoritas dengan minoritas. “Semua tahu 87 persen dari jumlah penduduk Indonesia ini adalah umat Islam,” jelasnya.
Simak berita selengkapnya ...