Dari Temanggung, Bambu Runcing Juga Diasmak di Blitar
Wartawan: Akina Nur Alana
Kamis, 09 November 2017 17:43 WIB
BLITAR, BANGSAONLINE.com - Peringatan hari pahlawan yang diperingati setiap tanggal 10 November itu tidak terlepas dari pertempuran hebat yang terjadi di Surabaya pada tahun 1945 lalu. Saat itu pasukan Indonesia melawan pasukan sekutu menggunakan bambu runcing.
Namun tidak banyak diketahui ternyata bambu runcing yang digunakan dalam pertempuran itu sebelumnya pernah diasmak atau disepuh di Desa Kalipucung, Kecamatan Sanankulon, Kabupaten Blitar, oleh seorang tokoh agama bernama KH. Manshur.
BACA JUGA:
Meriahnya Pawai Ogoh-Ogoh Jelang Nyepi di Blitar
Semarak Sarasehan Hari Pahlawan di Kanminvetcad V/07 Tulungagung
FJN Beri Penghargaan 16 Tokoh Muda Nahdliyin Inspiratif 2023, Siapa Saja?
Berikut Pesan Pj Bupati Pamekasan saat Pimpin Upacara Hari Pahlawan
"Bambu runcing itu pertama kali dibawa dari Paraan, Temanggung, Jawa Tengah dari Kiai Subchi. Setelah pulang dari Paraan, tiba-tiba di rumah sini ada pertanda sebuah benda putih yang turun di atas rumah atau orang Jawa sering menyebutnya Pulung. Baru setelah itu banyak santri dan anggota Tentara Keamanan Rakyat (TKR) yang membawa bambu runcingnya ke sini sebelum perang ke Surabaya," ungkap Kiai Hashim putra KH Manshur, Kamis (9/11).
Simak berita selengkapnya ...