Pakde Karwo: Percepat Spin Off Bank Umum Syariah Guna Pengembangan Ekonomi Syariah
Wartawan: Yudi Arianto
Jumat, 10 November 2017 19:04 WIB
SURABAYA, BANGSAONLINE.com - Sebagai bentuk komitmen pengembangan usaha syariah di Jatim saat ini sedang dilakukan percepatan spin off Unit Usaha Syariah (UUS) Bank Jatim menjadi Bank Umum Syariah (BUS). Dengan adanya BUS milik Pemprov Jatim itu diharapakan akan memperkuat pengembangan keuangan syariah.
“Targetnya awal tahun 2018 sudah siap, oleh sebab itu kami harap dukungan semua pihak termasuk OJK,” demikian disampaikan Gubernur Jawa Timur Dr. H. Soekarwo pada acara Shari’a Economic Festival (ISEF) ke-4 tahun 2017 di Grand City Convex, Surabaya, Kamis (09/11).
BACA JUGA:
Malam Puncak Hari Pers Nasional, Pj Gubernur Jatim Terima Prapanca Award 2024
Adhy Karyono Pastikan Komitmen Pemprov Jatim Terhadap Pelestarian Hutan
Rakor Pengembangan OPOP, Khofifah Bagikan 3 Semangat Majukan Ekonomi Pesantren
Adhy Karyono Jamin Investasi di Jawa Timur Menguntungkan
Ditambahkan, potensi ekonomi syariah lainnya yaitu banyaknya pondok pesantren yang jumlahnya mencapai puluhan ribu, dengan jutaan santri dan alumninya. Jika potensi ini bisa dikelola dengan baik, maka akan menjadi peluang tersendiri bagi peningkatan kesejahteraan masyarakat dan percepatan pembangunan daerah.
“Apabila semua ini bisa tercover oleh keuangan syariah, maka kita akan segera bisa melepaskan diri dari five persen trap yang menjadi kendala keuangan syariah di Indonesia,” ungkap Pakde Karwo sapaan akrab Gubernur Jatim.
Pakde Karwo menjelaskan, berdasarkan data yang ada kinerja perbankan Syariah, secara kumulatif sampai bulan September 2017 meningkat sebesar 13,41% dibanding tahun 2016, disaat pertumbuhan total aset perbankan Bank Umum dan BPR di Jatim hanya sebesar 10,72 persen, Bahkan, pertumbuhan kredit perbankan syariah juga meningkat 8,34% lebih besar dibandingkan kinerja Bank Umum dan BPR sebesar 7,60 persen.
“Ini menunjukkan efektifitas penggunaan dana perbankan syariah telah tepat sasaran. Maka sudah sepatutnya untuk terus kita dukung dan dorong perkembangannya,” tukasnya.
Sebelum mengakhiri sambutannya, Pakde Karwo berpesan agar para delegasi ISEF 2017 bisa mengeksplore keistemewaan Jatim. Apalagi, Jatim merupakan tempatnya lima dari sembilan wali yang ada di Indonesia. Selain itu, banyaknya pondok pesantren dengan ribuan santri dan alumninya merupakan bentuk dukungan bagi pengembangan ekonomi syariah.
“Jatim adalah provinsi yang aman, nyaman, dan tentram. Karenanya Jatim merupakan tempat yang paling baik untuk mengembangkan ekonomi syariah,” pungkasnya
Simak berita selengkapnya ...