Setnov Ditahan KPK, Kosgoro 1957 Desak Munaslub Golkar
Wartawan: M Didi Rosadi
Selasa, 21 November 2017 00:34 WIB
SURABAYA, BANGSAONLINE.com – Pengurus Daerah Kolektif (PDK) Kosgoro 1957 Jawa Timur melakukan inisiatif menyikapi persoalan serius di tubuh Golkar. Pasalnya, kasus penangkapan dan penahanan Ketua Umum Partai Golkar Setya Novanto oleh Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) menjadi pekerjaan rumah (PR) besar Partai Golkar agar tidak semakin terpuruk. Salah satu aspirasi itu adalah segera menggelar Musyawarah Luar Biasa untuk memilih ketua Umum yang baru.
Ketua PDK Kosgoro 1957 Jawa Timur, Yusuf Husni mengakui adanya keresahan kader-kader di bawah yang mandalam atas kondisi partai Golkar saat ini. Khususnya dalam menyelamatkan calon yang diusung Partai Golkar dalam perhelatan Pemilihan Kepala Daerah serentak di Jawa Timur ataupun di seluruh Indonesia yang digelar Juni 2018.
BACA JUGA:
Ketua Golkar Kota Probolinggo Temui Tokoh Masyarakat Jelang Pilwali 2024
DPP Golkar Tunjuk Ahmad Nurhamim Sebagai Cabup Gresik 2024, Terungkap Alasannya
Pascagempa, Pengusaha Kapal Bawean-Gresik Diminta Turunkan Tarif Penyeberangan
Akui Kepemimpinan Selama 5 Tahun, PDIP Dekati Khofifah
“Persoalan yang menimpa Ketua Umum Golkar ini jangan dianggap enteng, kalau dibiarkan semua bisa kena imbas buruk. Kepercayaan masyarakat terhadap Partai Golkar gara-gara penangkapan (Setnov) oleh KPK itu telah membuat Golkar berada di ujung jurang,” cetus Yusuf Husni, Senin (20/11).
Atas dasar itu, sebagai salah satu ormas pendiri Partai Golkar, Kosgoro 1957 Jatim membuat peryataan sikap yang ditujukan kepada Partai Golkar Jawa Timur dan pengurus pusat DPP Partai Golkar. Pernyataan itu adalah permintaan Kosgoro 1957 Jatim kepada seluruh DPD I Partai Golkar seluruh Indonesia, termasuk DPD PG Jawa Timur untuk mendesak kepada DPP Partai Golkar segera melaksanakan Musyawarah Nasional Luar Biasa (Munaslub).
“Munaslub adalah jalan keluar satu-satunya untuk menyelamatkan partai Golkar, karena kita harus segera berbenah menghadapi Pilkada serentak 2018, pemilu dan Pilpres 2019,” tegas Yusuf Husni.
Simak berita selengkapnya ...