Elit Irak Berkonflik di Tengah Kepungan ISIS | BANGSAONLINE.com - Berita Terkini - Cepat, Lugas dan Akurat

Elit Irak Berkonflik di Tengah Kepungan ISIS

Editor: rosihan c anwar
Rabu, 13 Agustus 2014 07:14 WIB

Perdana Menteri Nouri al-Maliki. Foto:repro dw.de

BAGHDAD (bangsaonline) - Amerika Serikat menyatakan ”mendukung penuh” presiden baru Irak, beberapa jam setelah ia berseteru dengan Perdana Menteri Nouri al-Maliki, yang memanaskan situasi politik di tengah merajalelanya kelompok ISIS.

Mengutip dw.de, Departemen Luar Negeri menyampaikan dukungan ini, beberapa jam setelah Perdana Menteri Nouri al-Maliki menuduh Fouad Massoum, yang dipilih sebagi presiden bulan lalu, tidak menyebutkan nama calon perdana menteri dari faksi parlemen terbesar Irak itu hingga batas waktu hari Minggu (10/08). Al-Maliki mengatakan Massoum telah melanggar konstitusi “demi tujuan politik.“

Juru bicara Departeman Luar Negeri Jen Psaki mengatakan, Amerika menolak upaya apapun untuk memaksakan atau memanipulasi proses pemilihan pemimpin baru Irak. Ia mengatakan AS mendukung proses untuk memilih seorang perdana menteri “dengan membangun konsensus nasional dan pemerintahan yang dijalankan dengan cara inklusif.“

Pidato mengejutkan al-Maliki yang disampaikan Minggu malam menyeret pemerintah Irak ke dalam sebuah kr politik pada saat mereka sedang berperang melawan kelompok ISIS yang semakin merajalela merebut wilayah negara itu. Itu adalah pidato pertamanya di TV Irak sejak pasukan AS melancarkan serangan udara ke kantung kelompok ISIS, sambil memberi bantuan kemanusiaan dari udara kepada penduduk yang terkepung kelompok militan tersebut, akhir pekan lalu.

Al-Maliki kini sedang mengejar jabatan periode ketiga sebagai perdana menteri, namun kr terakhir telah memicu - bahkan dari sekutunya yang paling dekat - seruan agar Maliki mundur dari jabatannya. Sebuah pertemuan parlemen yang dijadwalkan Senin (11/08) untuk mendiskusikan pemilihan tentang siapa yang akan memimpin pemerintahan Irak berikutnya ditunda hingga 19 Agustus.

Para pejabat AS mengatakan, perselisihan antara al-Maliki dan Massoum, berpusat pada soal batas waktu pemberian usulan nama bagi pengganti perdana menteri. Al-Maliki percaya batas waktu itu hari Minggu lalu, sementara para pemimpin Irak lainnya percaya tenggat akhir adalah Senin sore.

Para pejabat mengatakan AS percaya ada fleksibilitas batas waktu untuk memperpanjangmya.

Pidato al-Maliki memicu rumor di Irak bahwa tank-tank telah mengelilingi istana kepresidenan di Baghdad dan bahwa para saingan politiknya kini berada dalam bahaya. Pejabat AS mengatakan pemerintahan Obama tidak mengkonfirmasi perkembangan tersebut, namun mengatakan ada kehadiran pasukan tambahan di Baghdad.

Simak berita selengkapnya ...

1 2

Sumber: dw.de

 

sumber : dw.de

 Tag:   isis

Berita Terkait

Bangsaonline Video