​Mahasiswa Unesa Sulap Kayu Limbah Jadi Custom Furniture Keren | BANGSAONLINE.com - Berita Terkini - Cepat, Lugas dan Akurat

​Mahasiswa Unesa Sulap Kayu Limbah Jadi Custom Furniture Keren

Editor: Choirul
Wartawan: -
Selasa, 13 Maret 2018 22:34 WIB

Ciamik. foto: istimewa

LAMONGAN, BANGSAONLINE.com - Menyulap limbah kayu jadi produk custom keren, Imam Sya’roni (22) mampu meraih omzet Rp 15-25 juta per bulan.

Berawal dari kunjungannya ke salah satu stand di Pakuwon Tred Center (PTC) yang menjual aneka kerajinan kayu, mahasiswa Bahasa dan Sastra Jawa Unesa ini menjadi tertarik untuk membuka usaha yang sama, namun lebih kreatif. Akhirnya pada tahun 2015, Ia benar-benar mulai merintis usahanya.

“Awalnya pas jalan-jalan ke PTC, saya mampir ke stand yang jual kerajinan-kerajinan kayu. Produk seni seperti itu di sana, saat itu dihargai sampai Rp 250.000. Nah di situ muncu ide untuk bikin usaha ini, akan tetapi saya lebih berinovasi. Kalau di sana hanya berupa tulisan-tulisan, saya memulai dengan produk custom,” tuturnya.

Pada awal usahanya, mahasiswa yang juga kerap disapa Congik ini mengungkapkan bahwa banyak kendala yang harus dilalui. Usaha yang ia kembangkan, awalnya tidak begitu diminati. Bahkan ada pemesan produk yang tidak mau membayar pesanan. Namun tak putus asa, Ia sempat mengikutsertakan usahanya ini dalam kegiatan Program Mahasiswa Wirausaha (PMW).

“Alhamdullilah, lolos waktu itu dan didanai Rp 8 juta,” ungkap Roni.

Sebagai bahan utama pembuatan kerajinan, Roni menggunakan kayu limbah bekas palet Belanda. Ia memasok kayu dari perorangan dan limbah-limbah kayu dari gudang pabrik di Gresik. Sementara untuk pernis ia menggunakan water base vernis, penggunaan bahan ini dirasanya tepat karena tahan lama.

Roni menekankan bahwa keunikan produknya terletak dari penggunaan bahan limbah dan bagaimana cara pembuatan barang. Usahanya yang diberi nama Garasi Kayu ini mengkhususkan pada produk custom . Di mana pembeli bebas menentukan desain, memilih bahan hingga harga produk. Roni mengaku, bekal kemampuannya dalam desain ini didapatnya dari teman semasa KKN.

“Kita sistemnya custom, Mbak. Jadi semua terserah pelanggan. Harga pun demikian, maunya berapa dan dengan harga segitu kita rundingkan bahan dan desainnya. Untuk desain, saya dulu sempat belajar sama teman KKN, anak Teknik Sipil,” akuinya.

Proses pembuatan produk dilakukan jika terdapat pemesanan. Lamanya proses pembuatan satu proyek (set) bisa memakan waktu dua hingga tiga minggu.Untuk membuat produk terlebih dahulu mengajukan dan berdiskusi desain dengan pelanggan. Setelah terdapat persetujuan dari kedua belah pihak, dilakukan perakitan. Jika bentuk sudah sesuai, dilakukan tahap finishing yang berupa penghalusan teksture kayu. Dan terakhir penghalusan dengan politur vernis.

“Setelah desain disetujui, kita lakukan proses pengerjaan. Itu dilakukan karyawan-karyawan saya, dan diakhir saya cek hasilnya. Kalau masih belum bagus ya kita revisi”.

Simak berita selengkapnya ...

1 2

Sumber: *Renny Ambar S

 

sumber : *Renny Ambar S

 Tag:   wirausaha furniture

Berita Terkait

Bangsaonline Video