Tiga Proyek Prestisius di Kota Mojokerto Terganjal Administrasi
Editor: Rizki Daniarto
Wartawan: Yudi Eko Purnomo
Selasa, 27 Maret 2018 14:30 WIB
MOJOKERTO, BANGSAONLINE.com – Realisasi pembangunan tiga proyek prestisius yang digadang-gadang menjadi tinggalan Walikota Mojokerto Masud Yunus tersendat. Proyek bernilai miliaran rupiah yang diharapkan jadi kado pemerintahan ulama yang lengser tahun 2018 ini terkendala persoalan administrasi.
Ketiga proyek tersebut yakni pembangunan kantor Kecamatan Kranggan senilai Rp 7 miliar, pembangunan gedung pendidikan di Pulorejo sebagai pengganti istilah Politeknik Elektronika Negeri Surabaya (PENS) senilai Rp 12,7 miliar, dan finishing Graha Mojokerto Service City (GMSC) Rp 7, 7 miliar.
BACA JUGA:
Pastikan Hasil Maksimal, Pj Wali Kota Mojokerto Sidak Proyek Strategis
Proyek Tugu Alun-Alun Kota Mojokerto dan Sky Walk Kekurangan Anggaran, Dewan: Ada yang Tidak Beres
Tak Mau Lagi Ada Proyek Gagal di Kota Mojokerto, Dewan Sambangi BPJP
Lima Fraksi Menolak, Interpelasi Wali Kota Mojokerto Dipastikan Kandas
Tersendatnya fase administrasi proyek ini diperkirakan akan berpengaruh terhadap upaya pengoperasionalan ketiga gedung. Padahal, Walikota Masud Yunus berharap gedung pelayanan dan perijinan satu atap GMSC bisa operasional tahun ini.
"Ketiga proyek pristisius ini tengah mengalami problem administrasi. Faktor administrasi itu yang menghambat proses lelang," cetus Kepala Unit Layanan Pengadaan (ULP) Kota Mojokerto, Agoes Heri Santoso, Selasa (27/3).
Pejabat publik yang sekaligus merangkap jabatan sebagai Plt. kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) itu mengungkapkan faktor terkendalanya fase awal ini.
Simak berita selengkapnya ...