MUI Jambersari Darus Sholah: Agama dan Hadits Jangan Dijadikan Komoditas Politik | BANGSAONLINE.com - Berita Terkini - Cepat, Lugas dan Akurat

MUI Jambersari Darus Sholah: Agama dan Hadits Jangan Dijadikan Komoditas Politik

Editor: Yudi Arianto
Wartawan: Sugiyanto Z
Minggu, 01 April 2018 23:25 WIB

Kedua kontestan di Pilkada serentak 2018 ini, yakni Salwa-Irwan No.1 dan Dafir-Dayat No.2.

BONDOWOSO, BANGSAONLINE.com - Suhu politik pemilihan kepala daerah di Bondowoso nampaknya semakin sengit. Pertarungan dua kader terbaik NU itu memiliki arus dukungan yang sama-sama kuat di akar rumput masyarakat.

Kedua kontestan di Pilkada serentak 2018 ini, yakni Salwa-Irwan No.1 dan Dafir-Dayat No.2. Mereka berdua adu strategi untuk meraup dukungan masyarakat, bahkan cerita malam Isro' Mi'rajpun dijadikan bahan kampanye yang pada malam itu Nabi Muhammad disodori dua pilihan minuman, No.1 susu dan No. 2 khamer.

Pidato KH. Salwa Arifin, pengasuh Ponpes Mambaul Ulum, Tangsil Wetan, Kecamatan Wonosari di salah satu kecamatan Bondowoso itu bermula. Pidato yang seharusnya menjadi bagian terpenting dari khazanah keilmuan, tentang sejarah kenabian itu ditelan dan berbelok menjadi komoditas politik.

“Saya tidak ingin mengoreksi isi pidato KH. Salwa Arifin, saya hanya ingin mengatakan bahwa sangat tidak elok rasanya menjadikan persoalan risalah kenabian itu sebagai komoditas politik. Tidak baik juga mengoreksi isi maupun mempertentangkan hadis yang tidak ada kaitannya itu dengan situasi Pilkada,” ujar Ketua MUI Kecamatan Jambesari Darus Sholah Kiai Mahfud Rozi, Minggu (1/4).

Menurutnya, KH. Salwa merupakan tokoh yang luar biasa. Beliau adalah figur yang seharusnya menjadi panutan dan menjadi penawar rindu ketika masyarakat Bondowoso sedang mengalami masa dimana mereka harus diberikan kasih sayang.

Simak berita selengkapnya ...

1 2

 

 Tag:   pilbup bondowoso

Berita Terkait

Bangsaonline Video