Karapan Sapi Tanpa Kekerasan Masih Sulit Diterapkan di Madura
Editor: Yudi Arianto
Wartawan: Erry Sugianto
Senin, 04 Juni 2018 00:04 WIB
PAMEKASAN, BANGSAONLINE.com - Wacana karapan sapi tanpa kekerasan sepertinya sulit untuk diterapkan. Tradisi khas masyarakat Madura itu memang sudah terlanjur mendarah daging menggunakan alat semacam paku untuk mempercepat laju sapi mereka.
Hal tersebut diungkapkan Perwakilan Wilayah IV Pamekasan, Moh Muhyi. “Saya pikir sulit terlaksana, apalagi pada tingkat karapan sapi Piala Presiden atau yang dikenal dengan sebutan "Gubeng", umumnya masih menggunakan kekerasan,” ungkap Muhyi, Minggu (2/6).
BACA JUGA:
Satpol PP Pamekasan Gelar Sosialiasasi Rokok Ilegal di Kecamatan Palengaan dan Pagantenan
Kecelakaan Tunggal di Pamekasan, 3 Wanita Dilarikan ke Rumah Sakit
Di Depan Adik, Paman dengan Tega Cabuli Anak di Bawah Umur
Tak Kunjung Perbaiki Travo yang Rusak, PLN Pamekasan Didemo Warga
Menurutnya, pada lapisan bawah seperti karapan tingkat kecamatan dan kawedanan justru masih menggunakan alat untuk mempercepat lari sapi, di mana hal tersebut dinilai sebagai kekerasan terhadap binatang tersebut.
Simak berita selengkapnya ...