Pilkada Tak Langsung, Banyak Anggota Dewan Akan Cueki Konstituen
Editor: Nur Faishal
Minggu, 14 September 2014 15:27 WIB
SURABAYA (bangsaonline) Ketua Umum PP GP Ansor Nusron Wahid mengkritisi Rancangan Undang-Undang Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) tak langsung yang kini dibahas di Senayan dan menjadi polemik. Ia menilai, jika Pilkada tak langsung jadi disahkan, nantinya akan banyak anggota dewan yang akan lebih mengutamakan kepala daerah dan mengabaikan konstituennya.
Itu disampaikan Nusron kepada wartawan usai melantik Pengurus Wilayang GP Ansor Jatim, di kantor PWNU Jatim, Minggu (14/9/2014). Menurutnya, hingga saat ini Pilkada langsung masih dinilai lebih baik dan lebih kecil madaratnya daripada Pilkada melalui DPRD.
BACA JUGA:
Ning Lia Raih Suara Terbanyak di Bojonegoro
GP Ansor Kabupaten Mojokerto Gelar Rakercab, Gus Barra Siap Jalankan Amanah di Pilbup 2024
Pembubaran Pengajian di Surabaya, Prof Kiai Imam Ajak Bagi Tugas Dakwah, Syafiq Basalamah Wahabi?
GP Ansor Tuban Apresiasi Pemilu 2024 Berjalan Lancar dan Damai
“Kalau Pilkada tak langsung disahkan, nantinya banyak anggota dewan cuek terhadap rakyat, kepada konstituennya. Anggota dewan akan lebih memilih menghadiri kepala daerah mantu, daripada menghadiri undangan konstituen,” kata Nusron.
Politisi partai beringin yang kini berseteru dengan Ketum Golkar Aburizal Bakrie itu menjelaskan, alasan Koalisi Merah Putih yang menilai banyak kepala daerah terbukti korup setelah dipilih langsung menurutnya sebagai pendapat parsial. Justru, kata Nusron, jika Pilkada tak langsung digelar, korupsi akan menjamur dan memusat di lingkungan gedung dewan.
Simak berita selengkapnya ...