Tafsir Al-Isra' 57: Makna Al-Wasilah
Editor: Redaksi
Kamis, 18 Juli 2019 13:54 WIB
Oleh: Dr. KH. A Musta'in Syafi'ie M.Ag
57. Ulaa-ika alladziina yad’uuna yabtaghuuna ilaa rabbihimu alwasiilata ayyuhum aqrabu wayarjuuna rahmatahu wayakhaafuuna ‘adzaabahu inna ‘adzaaba rabbika kaana mahtsuuraan
BACA JUGA:
Tafsir Al-Anbiya' 48-50: Abu Bakar R.A., Khalifah yang Rela Habiskan Hartanya untuk Sedekah
Tafsir Al-Anbiya' 48-50: Momen Nabi Musa Berkata Lembut dan Keras kepada Fir'aun
Tafsir Al-Anbiya 48-50: Fir'aun Ngaku Tuhan, Tapi Tak Mampu Melawan Ajalnya Sendiri
Tafsir Al-Anbiya' 41-43: Arnoud Van Doorn, Petinggi Partai Anti-Islam yang Justru Mualaf
Orang-orang yang mereka seru itu, mereka sendiri mencari jalan kepada Tuhan siapa di antara mereka yang lebih dekat (kepada Allah). Mereka mengharapkan rahmat-Nya dan takut akan azab-Nya. Sungguh, azab Tuhanmu itu sesuatu yang (harus) ditakuti.
TAFSIR AKTUAL
Dua kali kata "wasilah" disebut dalam al-qur'an, al-Ma'idah: 35 dan pada ayat kaji ini, al-Isra': 57. Pada al-Maidah: 35 lebih pada kunci kesuksesan hidup, baik di dunia maupun di akhirat. Perintahnya berbunyi "wa ibtaghu ilaih al-wasilah", cari wasilah menuju Allah, agar kalian sukses (tuflihun).
Jika ditilik dari siyaq al-kalam, terbacalah bahwa al-wasilah pada al-Maidah ini lebih bernuansa ukhrawi dengan indikator ada nida' keimanan (ya ayyuha al) tertutup sisi duniawi, dengan memberi bimbingan kesuksesan hidup dunia. Singkatnya ada tiga hal kunci :
Pertama, ittaqu Allah. Punya komitmen yang kuat dan optimistis mendalam terhadap apa yang sudah diproyeksikan. Kedua, wa ibtaghu ilaih al-wasilah. Membangun infrastuktur, piranti, jaringan, tehnik yang canggih. Di sini, apa saja yang menjadi piranti atau kelengkapan sebuah cita adalah wasilah, dan ketiga, wa jahidu fi sabilih, diupayakan terwujudnya sesungguh mungkin, ulet dan disiplin. Nah, baru keberhasilan bisa dicapai, "La'allakum tuflihun".
Sementara pada ayat kaji ini nuansanya beda, yaitu lebih pada urusan teologik, di mana menggapai Allah, surga atau ridla-Nya diperlukan menempuh al-wasilah, piranti yang punya akses lebih dekat (ayyuhum aqrab) ke Allah SWT. Kini persoalannya ada pada makna ayyuhum aqrab, itu apa atau itu siapa?
Pertama, ayyuhum aqarab adalah amal ibadah kita sendiri yang banyak dan berkualitas. Amal inilah yang mengantar kita menuju Tuhan. Lebih banyak dan lebih bagus tentu lebih dekat aksesnya menuju ridlaNya, menuju surga-Nya.
Simak berita selengkapnya ...