Tuntut Bupati dan JFC Minta Maaf, ASJ Demo Pemkab Jember
Editor: Yudi Arianto
Wartawan: Yudi Indrawan
Rabu, 07 Agustus 2019 21:37 WIB
JEMBER, BANGSAONLINE.com – Puluhan santri yang mengatasnamakan dirinya Aliansi Santri Jember (ASJ) melakukan aksi unjuk rasa di depan Kantor Pemkab Jalan Sudarman, Kecamatan Patrang, Kabupaten Jember, Jawa Timur, Rabu (7/8/2019).
Aksi itu menuntut Bupati dan Manajemen Jember Fashion Carnival (JFC) untuk meminta maaf secara terbuka, meskipun sehari sebelumnya sudah dilakukan mediasi antara MUI Jember beserta perwakilan Kiai dan Pengasuh Ponpes, dengan pihak JFC.
BACA JUGA:
Meriahnya Festival Ramadhan 2024 yang Digelar Pegadaian Area Jember
Berperan Tingkatkan Kunjungan, Gubernur Khofifah Apresiasi Pelaku Budaya dan Pariwisata
Destinasi Wisata Jatim Favorit Wisatawan Nusantara, Khofifah: Transaksi Tembus Rp487 Triliun
Jember Fashion Carnaval 6-7 Agustus, ini Sejumlah Ruas Jalan yang Ditutup
"Event JFC dengan mengumbar aurat telah melukai hati para pejuang Jember yang berlatar belakang Pesantren seperti KH. Ahmad Shidiq, KH. Khotib Umar dan segenap tokoh yang telah berjuang dengan susah payah mencitrakan Jember sebagai kota religius," ujar salah satu perwakilan aksi asal Tanggul Akhmad Taufik, saat dikonfirmasi sejumlah wartawan di sela aksi.
Dalam aksi tersebut, kata Taufik, ASJ menyampaikan 5 tuntutan di antaranya, meminta kepada penyelenggara JFC dan Bupati Jember untuk meminta maaf secara terbuka kepada masyarakat dan komunitas pesantren.
"Bupati harus bertanggung jawab atas keteledoran penyelenggara JFC, serta JFC tahun depan harus menonjolkan budaya lokal Jember dengan tidak mengeksplor budaya luar,” tegasnya.
Simak berita selengkapnya ...