Ceramah Sombong itu Kafir di depan Ribuan Santri, Buya Syakur Kunjungi Sentra Usaha Amanatul Ummah | BANGSAONLINE.com - Berita Terkini - Cepat, Lugas dan Akurat

Ceramah Sombong itu Kafir di depan Ribuan Santri, Buya Syakur Kunjungi Sentra Usaha Amanatul Ummah

Editor: Tim
Sabtu, 21 September 2019 19:44 WIB

Buya Syakur di depan ribuan santri Pondok Pesantren Amanatul Ummah Pacet Mojokerto Jawa Timur, Jumat malam (21/9/2019). foto: bangsaonline.com

MOJOKERTO, BANGSAONLINE.com - KH Abdul Syakur Yasin, MA yang akrap dipanggil Buya Syakur berceramah tentang sifat buruk , termasuk sombong, di depan ribuan santri Pondok Pesantren Amanatul Ummah Pacet Mojokerto Jawa Timur, Jumat malam (21/9/2019). Menurut pengasuh Pondok Pesantren Candangpinggan, Sukagumiwang, Kabupaten Indramayu Jawa Barat itu, sombong adalah sifat yang menyebabkan orang tak bisa masuk surga.

Buya Syakur datang ke pengajian akbar yang digelar di masjid Amanatul Ummah itu bersama rombongan, di antaranya muballighah perempuan Nyai Nining Nur Hasanah. Secara bergantian Buya Syakur dan Nyai Nining memberikan mauidhah hasanah kepada ribuan santri yang memadati masjid Amanatul Ummah.

Buya Syakur banyak mengupas tentang yang selama ini selalu dijadikan kambing hitam oleh manusia. “Setiap saya bertemu orang yang berbuat maksiat, pasti selalu bilang karena ,” kata Buya. Ia memberi contoh orang berbuat zina. Pasti yang disalahkan. Begitu juga perbuatan maksiat yang lain.

“Saya jadi kasihan sama . Karena itu saya ingin memberikan advokasi kepada ,” candanya yang disambut tawa para santri yang memadati masjid Amanatul Ummah.

Tapi, kata Buya Syakur, tak mau dibela. “Setan malah seneng kalau disalahkan,” kata Buya Syakur. Padahal manusia justru sebaliknya. Manusia marah jika disalahkan. Buya Syakur lalu bertanya kepada para santri. “Kalau kalian disalahkan senang apa tidak,” tanya Buya Syakur. Para santri serempak menjawab tidak senang.

“Ya, tapi kalau dipuji seneng kan?,” kata Buya Syakur menimpali. Para santri tertawa.

Buya Syakur lalu mengajak para santri membuka arsip lama tentang . Menurut Buya Syakur, semula itu adalah penghuni surga bersama para malaikat.

Nah, suatu saat Allah SWT menciptakan manusia, yaitu Adam. Tuhan memerintahkan agar iblis dan malaikat menyembah Adam. Setan secara tegas menolak. Begitu juga malaikat. “Iblis menolak secara vulgar sedang malaikat menolak dengan cara diplomatis,” ungkap Buya Syakur. Ia menjelaskan bahasa diplomasi malaikat, yaitu mengaku mahluk yang selalu bertasbih, sedang manusia akan membuat kerusakan di muka bumi.

Menurut Buya Syakur, iblis menolak menyembah Adam karena punya argumentasi. Ia merasa lebih baik daripada manusia. “Qola ana khoirun minhum. Iblis berkata: saya lebih baik dari mereka (manusia),” kata Buya Syakur. Dalam ayat al-Quran disebutkan: Kholaqtani min nar, wakholaqtahum minal ardl. Iblis merasa lebih baik dari manusia karena dicipta dari api, sedang manusia dicipta dari bumi.

Tapi, menurut Buya Syakur, argumentasi iblis itu salah. Bumi – kata Buya Syakur – jutru lebih baik karena mengandung kekayaan alam seperti emas, gas, dan sebagainya. Sedang api hanya mengandung pembakaran. “Jadi iblis tidak bisa membangun argumentasi,” jelas Buya Syakur.

Menurut Buya Syakur, iblis itu bodoh. Kebodohan iblis itu kian jelas ketika Allah menguji ilmu pengetahuannya tentang isi alam. “Tuhan mengumpulkan Adam, malaikat, dan iblis. Tuhan menguji mereka. Mereka satu per satu ditanya tentang isi alam,” kata Buya Syakur.

Simak berita selengkapnya ...

1 2

 

Berita Terkait

Bangsaonline Video