Pilkades Desa Pandean, Diduga Ada Bacakades Jor-joran Hingga Rp 2,5 M untuk Jegal Rivalnya
Editor: Revol Afkar
Wartawan: Supardi
Senin, 04 November 2019 15:22 WIB
PASURUAN, BANGSAONLINE.com - Polemik ujian akademik yang menyebabkan sejumlah bacakades di Kabupaten Pasuruan tidak lolos masih belum reda. Sejumlah bacakades yang tidak lolos menuding ada permainan dalam ujian akademik tersebut.
Bahkan, di Desa Plososari, Kecamatan Grati, sampai terjadi insiden pembacokan oleh pendukung bacakades yang tak lolos. Korban pembacokan adalah bacakades yang lolos ujian akademik.
BACA JUGA:
DPMPD Pasuruan Gelar Geladi Bersih Pelantikan Cakades Terpilih
Ketua BPD Winong Harap Kades Terpilih Bisa Lanjutkan Program Desa
Pilkades Serentak 46 Desa Digelar Besok, Dewan: Jangan Sampai Merusak Persatuan Masyarakat
Menjawab Keluhan Masyarakat, Perempuan ini Maju Jadi Cakades Beji
Pemkab Pasuruan melalui DPMD (Dinas Pemberdayaan Masyarakart dan Desa) sebenarnya sudah berupaya mengundang semua bacakades yang keberatan dengan hasil ujian akademik. DPMD dan Unibraw Malang selaku penyelenggara ujian akademik kemudian memberikan penjelasan dan membeber hasil ujian kepada bacakades yang tak lolos.
Lutfi, Ketua Cabang LSM Garda Pantura Kecamatan Rembang turut angkat bicara terkait polemik ujian akademik Pilkades tersebut. Ia menduga adanya permainan yang dilakukan panitia pilkades sehingga terdapat bacakades incumbent yang tak lolos.
Ia menyontohkan Desa Pandean, Kecamatan Rembang, yang terletak di sekitar Pasuruan Industrial Estate Rembang (PIER). Ada 8 orang bakal calon yang mendaftar Pilkades Pandean. Lima yang lolos ujian akademik yakni Khoirul, Abdullah Wahab, Abdul Karim (incumbent), Syair, dan Muhammad Sutikno lolos ke tahapan pilkades. Sedangkan tiga orang gagal, yakni Rofiq, M. Shohib Marzuki, dan Mashuri.
Simak berita selengkapnya ...