Kiai Masjkur, Tokoh NU, dan Moezakir, Tokoh Muhammadiyah Dapar Gelar Pahlawan, Khofifah Dampingi
Editor: MMA
Jumat, 08 November 2019 11:33 WIB
JAKARTA, BANGSAONLINE.com - KH Masjkur yang populer sebagai Panglima Laskar Sabilillah mendapat anugerah gelar pahlawan siang ini, Jumat (8/11/2019) pukul 13.30 WIB. Gelar pahlawan itu akan dianugerahkan langsung oleh Presiden Joko Widodo (Jokowi) di Istana Negara Jakarta. Rencananya Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa akan mendampingi keluarga Kiai Masjkur untuk mewakili Pemprov Jawa Timur.
Kiai Masjkur dikenal sebagai tokoh Nahdlatul Ulama (NU). Ia pernah menjabat Ketua PBNU. Dalam perang kemerdekaan, ulama asal Singosari Malang itu terlibat langsung dalam perang mengusir penjajah. Ia tercatat selaku pendiri Pembela Tanah Air (Peta) yang kemudian menjadi unsur laskar rakyat dan TNI - di seluruh Jawa. Namun saat pertempuran 10 November Surabaya Kiai Masjkur populer sebagai Panglima Laskar Sabilillah.
BACA JUGA:
Jokowi Resmikan Smelter Grade Alumina, Erick Thohir Paparkan Dampak soal Impor Alumnium
Menparekraf Sebut Investasi IKN dari Luar Negeri Sentuh Angka Rp1 Triliun
Hadiri Muslimat NU Bersholawat Bersama Habib Syech, Khofifah: Jamaah yang Konsisten Mendoakan Bangsa
Kick Off Hari Santri Nasional di Pamekasan, Khofifah Beberkan Peran NU untuk Kemerdekaan Indonesia
Pada awal kemerdekaan Kiai Masjkur menjadi anggota BPUPKI yang ikut merumuskan Pancasila dan UUD 1945. Kiai Masjkur juga pernah menjabat sebagai menteri agama RI pada 1947 – 1949 dan 1953-1955. Ia juga pernah menjadi anggota DPR RI pada 1956 hingga 1971 dan dan anggota Dewan Pertimbangan Agung.
Ia juga dikenal sebagai pendiri Yayasan Sabilillah Singasari Malang Jawa Timur.
“Pengusulan dan pengurusan berkas pahlawan nasional ini sudah dilakukan sejak tahun 1990 an. Pada tahun 2017 proses dan pemberkasan diulang kembali dan pada menjelang peringatan tahun 2019 ini alhamdulillah berhasil ditetapkan oleh TGUPP dan Dewan Gelar Pahlawan nasional,” kata Mas’ud Said, salah satu ketua Yayasan Sabilillah yang membidangi masalah sosial, ekonomi dan kemasyarakatan dalam press releasenya, Jumat (8/11/2019).
Menurut dia, gelar pahlawan ini merupakan penghormatan untuk masyarakat Malang Raya dan NU, khususnya pihak keluarga Singosari, Yayasan Al Maarif Singosari, keluarga besar Pesantren Bungkuk, terutama KH M Tholchah Hasan.
“Dalam penganugerahan gelar pahlawan nasional pihak keluarga diwakili oleh cucu beliau. Pemprov Jatim dalam hal ini Gubernur Khofifah Indar Parawansa akan mewakili pemerintah dan masyarakat Jawa Timur mendampingi keluarga KH Masjkur,” katanya sembari berharap semoga semangat berjuang kita, keikhlasan kita, daya khidmad kita bisa meniru para alim ulama seperti Kiai Masjkur.
Ia juga menjelaskan bahwa Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa akan mengundang keluarga Kiai Masjkur di Singosari, Yayasan Sabilillah dan perwakilan untuk upacara peringatan hari Pahlawan Nasional 10 November di Gedung Negara Grahadi Surabaya.
Selain Kiai Masjkur, tokoh Muhammadiyah Abdoel Kahar Moezakkir juga mendapat anugerah gelar pahlawan. Kahar Moezakkir juga anggota BPUPKI dan anggota panitia sembilan yang merumuskan Piagam Jakarta yang kemudian menjadi cikal bakal pembukaan Undang-Undang Dasar 1945 dan Pancasila.
Kahar Moezakkir juga dikenal sebagai Rektor Magnificus pertama Sekolah Tinggi Islam (STI) di Yogyakarta. Sekolah ini kemudian menjadi Universitas Islam Indonesia (UII) yang cukup populer sekarang.
Pemerintah RI juga menganugerahkan gelar pahlawan kepada wartawan perempuan pertama bernama Ruhana Kudus. Ia dikenal sebagai pendiri Surat Kabar Soenting Melayoe dengan susunan redaksi semuanya perempuan. Ia mengawali karir wartawan dari Surat Kabar Poetri Hindia pada 1918. Tapi koran ini lalu diberedel. Ia lalu mendirikan Soenting Melayoe.