Wujudkan Sajadah, Dinkes Jatim Bekali Santri Gema Cermat dan PHBS
Editor: Yudi Arianto
Wartawan: Zahrotul Maidah
Jumat, 15 November 2019 00:26 WIB
SURABAYA, BANGSAONLINE.com - Dinas Kesehatan (Dinkes) Provinsi Jawa Timur gencar melakukan sosialisasi dan pembekalan kesehatan kepada para santri dan pengasuhnya. Hal ini guna mewujudkan Santri Jawa Timur Sehat dan Berkah (Sajadah).
Salah satunya dengan memberikan pembekalan tentang Gerakan Masyarakat Cerdas Menggunakan Obat (Gema Cermat) dan pola Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS), di Hotel Fairfield by Marriot Surabaya, Kamis (14/11).
BACA JUGA:
Pemkot Kediri Undang 50 Guru UKS Ikuti Bimtek
Pj Gubernur Jatim Resmikan Gedung Instalasi Rawat Jalan dan Penunjang Terpadu RSUD Husada Prima
Maksimalkan Pelayanan, Pj Gubernur Jatim Resmikan Layanan Hematologi Onkologi Anak RSUD dr Soetomo
DPRD Situbondo Sebut Pemkab Irasional soal Carut-Marut Honorer Nakes
Kepala Dinkes Jatim, Dr. dr. Kohar Hari Santoso mengatakan, pembekalan para santri ini bertujuan untuk meningkatkan pemahaman mereka dalam bidang kesehatan. Khususnya tentang bagaimana cara mendapatkan, menggunakan, menyimpan dan membuang (Dagusibu) obat secara benar sehingga bisa menjadi santri husada, kader yang bergerak di bidang kesehatan.
"Di Jawa Timur ada sekitar 6.000 pondok pesantren, sehingga kita perlu menjangkau mereka untuk menerapkan pola perilaku hidup dan sehat (PHBS). Kemudian juga meningkatkan kemampuan mereka dalam menggunakan obat secara benar. Harapannya pesantren bisa menjadi agent of change (agen perubahan) untuk kesehatan masyarakat di sekitarnya," ujarnya.
Lebih lanjut dia menjelaskan, edukasi dan penerapan Germas perlu dilakukan di pondok pesantren, tempat pendidikan para santri, mengingat adanya transisi epidemiologi penyakit menular ke penyakit tidak menular (PTM).
Berdasarkan data Double Burden of Disease and WHO NCD Country Profile (2014), periode 1990-2015 pola kematian akibat PTM semakin meningkat dari 37% menjadi 57%, akibat kecelakaan meningkat dari 7% menjadi 13%. Sementara akibat penyakit menular menurun dari 56% menjadi 38%.
Simak berita selengkapnya ...