80% Susu Impor, Khofifah Kejar Target Swasembada, Dorong Perluasan Peternakan Sapi Perah
Editor: Tim
Jumat, 06 Desember 2019 08:39 WIB
"Kita optimis ketika secara bertahap proses pembangunan ibukota negara mulai dilaksanakan di Kaltim pasti kebutuhan logistik termasuk makanan dan minuman akan meningkat tajam kebutuhan suplainya dari Jatim. Tak terkecuali kebutuhan akan susu, dan ini merupakan peluang besar untuk Jatim. Jangan disia-siakan," imbuhnya.
Lebih lanjut disampaikan Khofifah, berbagai upaya yang telah dilakukan tersebut sesuai amanat Presiden Jokowi untuk mengurangi impor dan mendorong ekpsor. Salah satunya seperti yang telah dilakukan oleh PT. Greenfields Indonesia yang mampu mengekspor ke beberapa negra di Asean. Diantaranya Malaysia, Filipina, Brunei Darussalam, dab Singapura. Bahkan, di Hongkong susu yang diekspor mampu memenuhi kebutuhan hingga 20%.
"Di negeri ini kita masih membutuhkan penguatan untuk mencapai swasembada susu. Karenanya mari kita sama-sama menguatkan ekspor dan mengurangi impor. Untuk itu, kami akan terus mendorong maksimalisasi ekspor bagi semua dunia usaha dunia industri di Jatim," tutup Khofifah.
Selama kunjungan tersebut, Gubernur Khofifah menyempatkan diri untuk melihat seluruh proses produksi susu, mulai dari pembibitan sapi perah unggul, proses pemerahan otomatis tanpa sentuhan tangan, pasteurisasi, serta proses pengemasan otomatis. Peternakan sapi perah Greenfields ini sendiri menerapkan integrated farming yang standarnya setara dengan peternakan sapi perah di negara maju.
Sementara itu, Direktur Diary Farm PT. Greenfields Indonesia Drh. Heru Prabowo mengatakan bahwa Greenfields telah mampu memproduksi susu segar sebanyak 225 ton susu segar per hari. Dengan jumlah sapi mencapai 15 ribu ekor. Serta, setiap harinya setiap sapi mampu memproduksi hingga 34 liter susu segar per hari dan minimal 20 liter per hari.
"Di Greenfields, kami terus-menerus menerapkan kontrol yang sangat ketat untuk memastikan kualitas susu kami. Semua susu putih kami bebas dari zat aditif, pengawet, antibiotik, serta hormon," terang Heru. (*)