Unipa Serahkan Mesin Penggoreng Kerupuk ke Desa Grabakan
Editor: Revol Afkar
Wartawan: Devi Fitri
Kamis, 12 Desember 2019 23:44 WIB
SIDOARJO, BANGSAONLINE.com - Pengusaha penggorengan kerupuk melarat atau pasir di Desa Garabagan, Kecamatan Tulangan masih menggunakan mesin penggoreng manual atau tenaga manusia. Akibatnya, kuantitas penggorengan terbatas hanya 20 kg per hari karena kelelahan dan panas.
Selain itu, membutuhkan waktu 2 jam. Sedangkan permintaan pasar sangat banyak. Penggorengan kerupuk biasanya dilakukan hanya 2 hari sekali.
BACA JUGA:
Mobil Listrik Karya Tim Nogogeni ITS Jadi Perhatian Publik di PEVS 2024
Gelar Silaturahmi dan Bukber, BHS Ingin Sidoarjo Bisa Swasembada Pangan
Wisuda UPN Veteran, Adhy: Perguruan Tinggi Berperan Penting sebagai Intellectual Capital SDM
Berduaan di Apartemen, 2 Dosen PTN Ternama di Surabaya Digerebek Suami dan Polisi
Melalui program diseminasi produk teknologi dan pengabdian kepada masyarakat diharapkan memberikan solusi atas permasalahan yang dihadapi oleh UKM Penggorengan Kerupuk tersebut. Program ini merupakan hasil kerja sama antara Universitas PGRI Adi Buana (Unipa) Surabaya dengan Direktorat Jenderal Riset dan Pengabdian Masyarakat (DRPM) Kemenristekdikti.
Produk teknologi yang diserahkan oleh Ketua Tim Program Kemitraan Masyarakat (PKM) Ir. Rony Haendra Rahwanto Fora, MT. didampingi oleh anggota tim Atmiasri, ST. MT. dan Linda Dwi Rohmadiani, ST. MT. Alat tersebut berupa mesin penggoreng kerupuk elektrik menggunakan pasir. Mesin ini mudah dikuasai dan dikembangkan oleh masyarakat desa.
Simak berita selengkapnya ...