Gubernur Khofifah: Single Data Percepat Layanan, Lebih Akurat, dan Transparan | BANGSAONLINE.com - Berita Terkini - Cepat, Lugas dan Akurat

Gubernur Khofifah: Single Data Percepat Layanan, Lebih Akurat, dan Transparan

Editor: Tim
Sabtu, 21 Desember 2019 19:06 WIB

Khofifah saat menghadiri Rapat Koordinasi Satu Data Kependudukan yang diselenggarakan oleh BPS di Hotel Harris Gubeng Surabaya, Kamis (19/12).

SURABAYA, BANGSAONLINE.com - Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa mendorong penerapan satu data (single data) dalam merencanakan program pembangunan yang terukur dan komprehensif di Jatim. Menurutnya, dengan adanya single data yang akurat dan presisi yang tinggi,  maka intervensi dari seluruh program pembangunan yang dilakukan hasilnya akan lebih signifikan.

“Sensus Penduduk tahun 2020 yang berbasis administrasi kependudukan merupakan jalan luar biasa untuk menuju single data. Bila kita punya single data, maka akan menciptakan efisiensi luar biasa serta bisa menjadi referensi bagi data yang lain misal pembuatan SIM, imigrasi, data perbankan, dan sebagainya,” kata Khofifah saat menghadiri Rapat Koordinasi Satu Data Kependudukan yang diselenggarakan oleh Badan Pusat Statistik () di Hotel Harris Gubeng Surabaya, Kamis (19/12).

Khofifah mengatakan, single data yang akurat dan presisi yang tinggi akan menjadi dasar dan pertimbangan dalam pengambilan suatu kebijakan. Selain itu, tingkat transparansi akan lebih tinggi sehingga dapat juga mencegah tindak pidana korupsi dalam perencanaan dan pelaksanaan pembangunan.

“Ini sebetulnya punya makna yang luar biasa sebagai upaya merapikan seluruh administrasi pemerintahan yang akan datang. Betapa susahnya bila ingin mengintervensi suatu program, misal pengentasan kemiskinan tapi datanya tidak update, maka dikenallah inclusion dan exclusion error yang bisa terjadi kapan pun dan di mana pun,” katanya.

Khofifah mengungkapkan, di era saat ini pembaruan atau update data bisa dilakukan dengan memanfaatkan teknologi. Ke depan, kata dia, dengan adanya mekanisme update data secara online system, maka masyarakat pun bisa melakukan update data secara mandiri.

akan sangat terbantu jika SP 2020 yang akan dilaksanakan Badan Pusat Statistik menggunakan basis data adminduk, sekaligus bisa digunakan untuk melakukan koreksi data. Caranya, dengan membangun konektivits dengan tim yang melakukan entry data di setiap daerah misalnya di Dispendukcapil maupun dinas teknis terkait,” terangnya.

Khofifah menyontohkan kasus stunting yang ada di Jatim. Dibutuhkan data detail berapa jumlah anak yang masuk kategori stunting di daerah tertentu sehingga intervensi yang dilakukan bisa lebih fokus dan efektif. Selain itu bisa ditentukan dengan siapa dan bagaimana bentuk kerjasama untuk mengatasi masalah tersebut.

“Betapa pentingnya data untuk menjadi referensi bagi siapa pun yang akan mengintervensi program. Soal stunting misalnya kami butuh kemiteraan lebih luas dan dukungan dengan berbagai pihak untuk menyelenggarakan program penurunan stunting yang lebih cepat dan efektif di beberapa daerah,” katanya.

Simak berita selengkapnya ...

1 2

 

Berita Terkait

Bangsaonline Video