Menag RI Jadi Saksi Peralihan Stitma Tuban Menuju IAINU
Editor: Revol Afkar
Wartawan: Gunawan Wihandono
Jumat, 14 Februari 2020 22:49 WIB
TUBAN, BANGSAONLINE.com - Menteri Agama Republik Indonesia, Jenderal TNI (Purn.) H. Fachrul Razi menjadi saksi dan sekaligus meresmikan perubahan nama Sekolah Tinggi Ilmu Tarbiyah Makhdum Ibrahim (Stitma) Tuban menjadi Institut Agama Islam Nahdlatul Ulama (IAINU) Tuban di halaman kampus setempat, Jum’at (14/02/20).
Menteri Agama RI, Fachur Rozi meminta perubahan status dimaknai sebagai momentum untuk melakukan perubahan dalam banyak hal. Tidak hanya transformasi kelembagaan, tetapi yang lebih penting adalah perubahan visi besar menuju perguruan tinggi papan atas. Ia berharap di masa yang datang, IAINU bisa menjadi rujukan utama pemikiran islam di Indonesia.
BACA JUGA:
Ulama NU Aceh Tolak SE Menag soal Toa, PKS Anggap Yaqut Salah Paham Toleransi
Permudah Pelayanan, Universitas Terbuka Buka Kantor Salut di Tuban
BEM Unirow Deklarasi Jaga Reformasi dan Selamatkan Demokrasi Pemilu 2024
83 Profesi Ners Dilantik, Alumni IIKNU Tuban Siap Mengabdi pada Masyarakat
"Saya yakin IAINU menjadi perguruan tinggi Islam berpengaruh dan menangkal paham radikal," ucap Menag.
Menag berpesan, transformasi kelembagaan harus diikuti dengan tranformasi paradigma, khususnya tranformasi pembangunan SDM dan kultur nilai budaya. Tidak hanya menjadi kebutuhan masyarakat saat ini, tetapi hingga ke masa yang akan datang. Sehingga, bisa berkontribusi untuk peradaban Islam ke depan. Khususnya, peran perguruan tinggi dalam pembangunan SDM utamanya kaum milenial.
"Saya berpesan mengenal generasi millenial melalui cara pikir mereka pada pandangan keagamaan, ideologi dan partisipasi politik, nilai sosial, gaya hidup, teknologi dan internet, serta pendidikan, pekerjaan, dan kewirausahaan," bebernya.
"Dengan memahami secara utuh potret millenial Indonesia, maka memiliki gambaran yang jelas terhadap sudut pandang mereka terhadap semua aspek kehidupan. Terutama, menjadi IAINU harus bisa merespons lapisan baru masyarakat Indonesia, yaitu generasi millenial. Terpenting menata manajemen perguruan tinggi, pendidikan, dan pembelajaran, dan pusat pengembangan karier dan hal strategis lainnya," paparnya.
Simak berita selengkapnya ...