Tafsir Al-Isra 81: Bersenang-senang di Hari Raya | BANGSAONLINE.com - Berita Terkini - Cepat, Lugas dan Akurat

Tafsir Al-Isra 81: Bersenang-senang di Hari Raya

Editor: Redaksi
Rabu, 19 Februari 2020 23:52 WIB

Ilustrasi

Oleh: Dr. KH. A Musta'in Syafi'ie M.Ag*

81. Waqul jaa-a alhaqqu wazahaqa albaathilu inna albaathila kaana zahuuqan

Dan katakanlah, “Kebenaran telah datang dan yang batil telah lenyap.” Sungguh, yang batil itu pasti lenyap.

TAFSIR AKTUAL

Ayat kaji di atas (81) bertutur banyak hal, termasuk kebatilan yang luluh karena datangnya kebenaran. Tafsir aktual, lantas mengelaborasi ke berbagai sektor. Apakah patung karya seni, lukisan dan alat musik termasuk hal yang bathil yang mesti hancurkan?

Biasanya, pada raya Id al-fitr seperti tahun ini, 1440 H, banyak pegelaran musik, pertunjukan seni atas nama agama, atas nama merayakan hari besar umat islam. Apa itu termasuk ibadah atau tidak, dibolehkan atau tidak? Silakan ikuti paparan di bawah ini :

Pertama, komentar Rasulullah SAW tentang hakekat hari Id al-Fitr. "...Hadza yaum akl wa syurb wa dzikr wa firasy. Hari idul fitr ini adalah: hari makan-makan, minum-minum, berdzikir, dan bercengkerama. Karena Id artinya pesta (bukan: kembali) dan Fitr artinya makan (bukan: kesucian). Sebulan penuh tidak boleh makan pada siang hari, kini diharuskan. Begitu pula bersenggama dengan istri, dilarang. Kini disilakan. Tapi jangan berlebihan dan los-losan, tetaplah berdzikir kepada Allah SWT.

Hebat sekali panduan Nabi kita ini. Pada hari idul fitr umat islam dipersilakan memuaskan nafsunya, makan besar, minum, dan bersenggama, tapi tetap dalam pengendalian wajar, berdzikir kepada Allah SWT. Apakah yang dilakukan para insan seni sudah seperti itu? Mana yang lebih dominan: umbar seni berbaur nafsu, atau ada dzikirnya yang mengendalikan?

Kedua, pada hari raya Idul Fitr ada dua gadis kecil (belum balighah) sedang menemani ibu Aisyah R.A. di rumah. Ingat, waktu itu Aisyah juga masih remaja belia. Dua gadis itu bermain musik, menabuh rebana sambil bernyanyi gembira. Kemudian Rasulullah SAW datang, masuk rumah dan melihat dua gadis cilik itu. Beliau diam saja, tidak menegur, lantas istirahat di sudut ruang agak menjauh dengan posisi berpaling. Wajahnya menghadap keluar menghindari dua gadis yang bermain musik tersebut.

Tidak lama, kemudian Abu Bakr al-Shiddiq R.A. datang menyambangi rumah anak dan sekaligus menantunya. Melihat dua gadis bermain musik di rumah Nabi, Abu Bakar muram dan memarahi. "Berhentilah menabuh rebana....dst."

Mendengar suara Abu Bakr menghardik, Rasulullah SAW lantas memandangi sejenak dan bersabda: "Ya Aba Bakr, hadza yaum 'iduna..". Hai Abu Bakr, hari ini adalah hari raya kita. Dari kisah ini, silakan pembaca mau berkomentar apa... Misalnya:

Simak berita selengkapnya ...

1 2

 

Berita Terkait

Bangsaonline Video