Demo Soal Relokasi Irigasi di Jember Berakhir Ricuh, 6 Mahasiswa Dirawat di RS: Saya Diinjak
Editor: .
Wartawan: Muhammad Hatta
Senin, 09 Maret 2020 19:40 WIB
JEMBER, BANGSAONLINE.com - Unjuk rasa ratusan petani dan Mahasiswa PMII Jember berlanjut ke Kantor Pemkab Jember di Jalan Sudarman, Kecamatan Patrang, Jember, Jawa Timur, Senin (9/3/2020) sore.
Namun sayangnya, aksi demo yang mempertanyakan relokasi saluran irigasi di Puger tersebut harus berakhir ricuh dan menyebabkan 4 orang mahasiswa harus mendapatkan perawatan serius di UGD RS Jember Klinik. Sedangkan 2 lainnya di UGD RS Kaliwates setempat.
BACA JUGA:
Civitas Academica Unej Gelar Deklarasi demi Selamatkan Demokrasi di Indonesia
Wujudkan Ketahanan Pangan, Pemkab Jember Resmikan Pabrik Pupuk Organik
Ribuan Ojol Gruduk Kantor Pemkab Jember
DPRD Jember Terima Tuntutan PMII soal Revisi Perda RTRW
Keenam mahasiswa yang harus mendapat perawatan yakni, Alvian Zaenal Ansori, Faisol, Husein, Labib Faruk, Natali, dan Yoyok. Diketahui mereka mendapatkan luka cukup serius di bagian kepala, tangan, dan kaki, akibat pemukulan yang dilakukan oleh oknum polisi yang pada saat itu sedang menjaga aksi.
"Kericuhan itu sekitar jam 2 tadi, saya kena tendang, kena pukul di bagian wajah, tangan kanan dan kiri, dan karena melindungi diri dari pukulan polisi, saya sampai terjatuh, dan jari tangan saya diinjak serta digerus gitu," kata salah satu korban Alvian Zaenal Ansori dengan terbata-bata karena masih merasa kesakitan di wajahnya.
Alvian yang dikonfirmasi dengan rahang mulutnya masih nyeri karena luka pukulan itu menceritakan kronologi kericuhan itu.
Simak berita selengkapnya ...