Kericuhan Terjadi Karena Bupati Faida Enggan Menemui para Mahasiswa | BANGSAONLINE.com - Berita Terkini - Cepat, Lugas dan Akurat

Kericuhan Terjadi Karena Bupati Faida Enggan Menemui para Mahasiswa

Editor: .
Wartawan: Muhammad Hatta
Senin, 09 Maret 2020 20:34 WIB

Kapolres Jember AKBP Aris Supriyono menjenguk salah satu korban kericuhan demo.

JEMBER, BANGSAONLINE.com - Unjuk rasa (unras) mahasiswa PMII di Kabupaten Jember berakhir ricuh hingga menyebabkan sejumlah mahasiswa terluka. Unras yang membawa misi untuk membela jeritan para petani di Desa Puger Wetan dan Desa Puger Kulon, Kecamatan Puger, Jember, itu dilakukan di depan Kantor Pemkab Jember.

Diketahui ada 6 orang mahasiswa yang harus mendapat perawatan serius di UGD RS Jember Klinik dan RS Kaliwates setempat.

Aksi anarkis itu diketahui memanas mulai pukul 2 siang tadi, karena saat ratusan mahasiswa dan petani itu juga tidak ditemui oleh Bupati Jember Faida.

Informasi yang dihimpun, kericuhan bermula saat mahasiswa hendak memasang banner bertuliskan protes di pagar kantor Pemkab Jember, namun dilarang oleh pihak kepolisian dan Satpol PP yang menjaga aksi. 

"Aksi kita di depan Pemkab itu untuk menemui bupati. Tapi dibilang oleh salah satu protokoler pemkab, tidak ada. Padahal kita tahu, Bupati Faida ada di pendapa," kata salah seorang mahasiswa, Irvan Supandi, Senin (9/3/2020) sore.

"Seandainya bupati hadir dan menemui, tidak ada aksi yang berakhir ricuh ini. Karena kita tahu bupati tidak jauh dari lokasi aksi. Jadi sangat disayangkan kejadian ini," ungkapnya.

Senada dengan yang disampaikan Irvan, Ketua Cabang PMII Jember Baijuri mengatakan, aksi anarkis ini tidak harusnya terjadi, karena pada waktu itu pihaknya menggelar aksi damai.

Simak berita selengkapnya ...

1 2

 

Berita Terkait

Bangsaonline Video