​Nisfu Sya’ban, Kiai Asep Tak Hanya Doa, Tapi Bagi-bagi Sembako ke Korban Covid-19 | BANGSAONLINE.com - Berita Terkini - Cepat, Lugas dan Akurat

​Nisfu Sya’ban, Kiai Asep Tak Hanya Doa, Tapi Bagi-bagi Sembako ke Korban Covid-19

Editor: MA
Minggu, 05 April 2020 13:34 WIB

Prof Dr KH Asep Saifuddin Chalim bersama Syaikh Barmawi asal Mesir usai walimatul aqiqah cucu Kiai Asep Saifuddin Chalim, Sabtu (4/4/2020). foto: MA/ BANGSAONLINE.com

SURABAYA, BANGSAONLINE.com - Prof Dr Asep Saifuddin Chalim, MA ternyata tidak hanya memobilisasi kiai dan masyarakat untuk ikhtiar batiniah (doa) dalam upaya melawan pandemic virus corona atau covid-19. Pendiri dan pengasuh Pondok Pesantren Amanatul Ummah Surabaya dan Pacet Mojokerto Jawa Timur itu juga bakal melakukan aksi sosial kepada para korban terdampak sosial ekonomi covid-19.

“Pada hari Rabu bersama JKSN kita akan bagi-bagi sembako kepada korban terdampak covid-19. Ya, 5 kg beras dan uang Rp 50 ribu perorang,” kata Kiai Asep kepada BANGSAONLINE.com di sela-sela walimatul aqiqah Muhammad Nayif, cucunya yang ke-11 di rumah Gus Muhib dan Ning Ima di Siwalankerto Utara Surabaya, Sabtu (4/4/2020) malam.

Ning Ima adalah putri Kiai Asep yang kini melahirkan putra ketiga. Acara walimatul aqiqah itu hanya mengundang sekitar 10 orang. Tampak KH M Roziqi (Ketua Umum Jaringan Kiai Santri Nusantara (JKSN) dan KH Muchlis Muhsin, pengasuh Pondok Pesantren Al-Anwar Bangkalan Madura), Syaikh Barmawi (guru tugas asal Mesir), KH Abdul Rahim Zulkarnaen, KH Fathurohman (Wakil Ketua PCNU Surabaya), Dr Fadly Usman (dosen Unibraw) dan beberapa kiai lain.

“Sebenarnya saya mau menunda walimatul aqiqah ini karena covid-19. Tapi abah (Kiai Asep-red) minta tetap dilaksanakan pada tujuh hari kelahiran anak kami. Ya, kami sami’na waatha’na,” kata Gus Muhib, suami Ning Ima. Konsekuensinya, ia tak bisa mengundang banyak orang karena emergensi covid-19.

Kenapa aksi sosial Kiai Asep untuk melawan virus corona akan dilakukan pada Rabu (8/4/2020)? Karena Rabu itu bertepatan dengan Nisfu Sya’ban (pertengahan bulan Sya’ban). Menurut Kiai Asep, malam nisfu Sya’ban adalah momentum strategis bagi umat Islam untuk menggemakan permohonan kepada Allah SWT. Kiai Asep menyitir hadits Khomsu layalin yustajabu fihad du’a: lailatu I’dil fithri wa lailatu I’di adha wallailatul ula min rajaba wallailatul khomisah ‘asyara min sya’bana walailatul jumuati.

Artinya, ada lima malam yang mustajabah untuk doa. Yaitu malam Hari Raya Idul Fitri, malam Idul Adha, malam pertama bulan Rajab, malam lima belas Sya'ban dan malam Jumat.

Simak berita selengkapnya ...

1 2

 

Berita Terkait

Bangsaonline Video