Permintaan Meningkat, OMS SIG Produksi Masker Kain
Editor: Revol Afkar
Wartawan: Suwandi
Kamis, 09 April 2020 20:17 WIB
TUBAN, BANGSAONLINE.com - Tingginya kebutuhan masker bagi masyarakat membuat Organisasi Masyarakat Setempat (OMS) klaster jahit binaan PT Semen Indonesia (Persero) Tbk (SIG) beralih memproduksi masker. Apalagi, menyusul imbauan pemerintah kepada seluruh masyarakat agar menggunakan masker saat keluar rumah guna mencegah penularan virus Corona atau Covid-19.
Setidaknya ada enam OMS klaster jahit yang saat ini membuat masker untuk memenuhi kebutuhan masker di tengah pandemi Corona. Yakni, OMS Karya Muda Taylor Desa Sugihan, Jamaah Tahlil Nurul Huda Desa Tegalrejo, Juwiri Mandiri Desa Tuwiri Wetan, IPPNU Desa Margorejo, Bank Sampah Kencana Madya Desa Temandang, dan Cindrawasih Desa Kapu.
BACA JUGA:
SIG Gelar Pasar Murah dan Salurkan 6.000 Paket Sembako di Area Operasi
SIG Catatkan Volume Penjualan 40,62 Juta Ton Tahun 2023, Naik 10 Persen
SIG Raih Apresiasi P3DN Terbaik dari Kementerian Perindustrian untuk Kedua Kalinya Berturut-turut
Usai Gabung Rumah BUMN SIG Rembang, Oktavirasa Sukses Pasarkan Fesyen Ramah Lingkungan
"Kebutuhan alat pelindung diri masker meningkat karena efek Corona. Sehingga masker sangat sulit didapatkan. Untuk itu, OMS binaan Semen Indonesia klaster jahit kita sarankan untuk membuat masker," terang GM of Corporate Communication PT Semen Indonesia (Persero) Tbk, Fardhi Sjahrul Ade, Kamis (9/4).
Selain untuk memenuhi kebutuhan masyarakat, dengan membuat masker juga dapat meningkatkan pendapatan konveksi binaan perusahaan semen milik Negara tersebut.
Namun, Fardhi juga berpesan kepada para OMS pembuat masker untuk menjual produknya sesuai dengan standar yang ada. Sehingga, tidak memberatkan masyarakat yang membeli masker.
"Pembuatan masker ini tidak hanya murni bisnis semata. Namun, untuk memenuhi kebutuhan masyarakat di tengah harga masker yang sangat mahal dan langka," ungkapnya.
Menurutnya, SIG juga telah memberikan bantuan berupa alat kesehatan dan Alat Pelindung Diri (APD) untuk tenaga medis sebagai garda terdepan dalam penanganan Covid-19 di wilayah Gresik, Tuban, dan Rembang. Bantuan untuk tenaga medis senilai Rp 1,3 miliar tersebut diharapkan dapat menjamin keamanan tenaga medis dalam memberikan pelayanan optimal di tengah kelangkaan APD dan alat kesehatan lainnya.
Simak berita selengkapnya ...