Diana, Nakes Kota Kediri yang Bertugas Ambil Sampel PDP dan Pasien Covid-19: Saya Mau Karena ...
Editor: Revol Afkar
Wartawan: Muji Harjita
Senin, 27 April 2020 22:08 WIB
KEDIRI, BANGSAONLINE.com - Namanya Diana. Tapi bukan lagu Diana yang dinyanyikan Koes Plus. Dia adalah petugas medis yang sempat sempat viral di medsos nakes (Tenaga Kesehatan) karena langkahnya yang kukuh ketika menenteng kotak sampel Covid-19 untuk uji laboratorium dengan APD lengkap yang membalut tubuh mungilnya.
Pekerja paling depan yang menentukan “nasib” pasien selanjutnya. Dia adalah teknisi laboratorium yang bertugas mengambil sampel hasil tracing dan screening Covid-19 dan mau tak mau harus menyentuh, obyek baik itu yang sudah positif maupun yang PDP.
BACA JUGA:
Ini Arahan PJ Wali Kota Kediri Pada Workshop Update Tatalaksana TBC SO dan TBC RO Bagi Nakes
Ayo Daftar! Pj Wali Kota Kediri Launching Program Pelatihan Keterampilan dan Kewirausahaan 2024
Hari Kedua, Tim Gabungan Belum Temukan Korban Terseret Arus Sungai Kedak Kediri
Hujan Turun, Pencarian Korban Terseret Arus Sungai Kedak di Kediri Dihentikan
“Puskesmas Sukorame termasuk yang paling banyak mengambil sampel selain Balowerti,” kata Diana M. Wulandari, Ahli Teknologi Laboratorium Medis (ATLM) Puskesmas Sukorame, Kecamatan Mojoroto, Kota Kediri, Senin (27/4).
Menurut Diana, tugasnya adalah mengambil sampel dari warga hasil tracing dan screening. Tugasnya adalah menemukan yang tak terlihat menjadi terlihat, dan harus bekerja secara akurat.
Sebagai pengambil sampel darah (untuk tes darah), cairan hidung dan tenggorokan (untuk swab test), dan tes dahak, maka Diana harus bersentuhan dengan warga yang sangat berpotensi positif Covid-19, bahkan “memegang” langsung cairan virus tersebut melalui alat-alat medisnya. Sampel yang ia ambil akan menentukan tindakan selanjutnya. Maka, harus akurat dan tidak boleh ada kesalahan karena menentukan nyawa seseorang.
“Tak semua tenaga medis mau melakukan ini. Saya mau karena…,” jawabnya terhenti sejenak. Matanya berkaca-berkaca.
Memang, menjadi pengambil sampel tidak mudah. Selain risikonya besar, juga busana yang dikenakan cukup menyiksa. APD level 3 yang dia kenakan menjadikannya pusing, karena masker tiga lapis, salah satunya N-95 yang menyebabkan susah bernapas hingga kurang oksigen. Namun ada hal lain yang ternyata menjadikannya kukuh mengambil tugas ini. Ia melanjutkan dengan mantap, bahwa manusia diciptakan dengan dua alasan. Yaitu ada alasan dan jawaban.
Simak berita selengkapnya ...