Tafsir Al-Isra 105-106: Teori Tafriq dan Tanjim | BANGSAONLINE.com - Berita Terkini - Cepat, Lugas dan Akurat

Tafsir Al-Isra 105-106: Teori Tafriq dan Tanjim

Editor: Redaksi
Selasa, 28 April 2020 01:43 WIB

Ilustrasi

Oleh: Dr. KH. A Musta'in Syafi'ie M.Ag*

105. Wabialhaqqi anzalnaahu wabialhaqqi nazala wamaa arsalnaaka illaa mubasysyiran wanadziiraan.

Dan Kami turunkan (Al-Qur'an) itu dengan sebenarnya dan (Al-Qur'an) itu turun dengan (membawa) kebenaran. Dan Kami mengutus engkau (Muhammad), hanya sebagai pembawa berita gembira dan pemberi peringatan.

106. Waqur-aanan faraqnaahu litaqra-ahu ‘alaa alnnaasi ‘alaa muktsin wanazzalnaahu tanziilaan.

Dan Al-Qur'an (Kami turunkan) berangsur-angsur agar engkau (Muhammad) membacakannya kepada manusia perlahan-lahan dan Kami menurunkannya secara bertahap.

TAFSIR AKTUAL

Masih terkait dengan bahasan ayat sebelumnya, yakni tentang mukjizat qur'aniah dalam berbagai bidang. Termasuk pemberitaan kejadian masa lampau yang renik dan menakjubkan yang tidak mungkin bisa diketahui kecuali atas bisikan wahyu. Dari mana Nabi Muhammad SAW bisa mengetahui bahwa Musa A.S. telah dianugerahi sembilan ayat (tis'a ayat)?

Lalu ayat ini menegaskan bahwa semua itu karena Allah SWT yang serius (bi al-haqq) menurunkan al-qur-an (anzalnah). Tuhan memandang sangat perlu menurunkan al-qur'an demi bagusnya tatanan hidup manusia. "wa bi al-haqq nazal" Bahwa al-Qur'an turun dengan membawa panduan hidup yang benar. Atau al-qur'an turun atas kuasa Dzat yang yang Mahabenar kepada utusan yang benar dengan membawa ajaran yang benar.

Kemudian pada ayat berikutnya dinyatakan bahwa al-Qur'an diturunkan secara acak (wa qur'ana faraqnah) agar terbaca dengan baik (li taqra'ah 'ala al-nas ala mukts) dan bisa diaplikasikan dengan baik (wa nazzalnah tanzila). Maka, pada dua ayat kaji ini ada tiga istilah terkait nuzul al-qur'an sebagai wahyu, yakni: "anzalna" (inzal), "nazal" (nuzul), dan "nazzalna" (tanzil).

Simak berita selengkapnya ...

1 2

 

Berita Terkait

Bangsaonline Video