Bantah Gugus Tugas Pemkot Surabaya, Warga Gubeng: Opo Nge-Swab Nang Makame Mama Papaku
Editor: Tim
Minggu, 07 Juni 2020 16:41 WIB
SURABAYA, BANGSAONLINE.com - Peristiwa meninggalnya empat orang dalam satu keluarga di Gubeng Kertajaya Surabaya yang diduga terpapar covid-19 terus menuai kontroversi. Karena keterangan dari pihak keluarga yang meninggal dan Humas Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Surabaya M Fikser berbeda. Ada apa?
Keluarga korban pun kesal. “Pemerintah iki lo. Opoo se kok keterangane bedo2 (Pemerintah ini lo, kenapa sih kok keterangannya berbeda-beda,” kata Dea Winie Pertiwi, anak bungsu dari suami-istri yang meninggal itu, kepada BANGSAONLINE.com, Ahad (7/6/2020).
BACA JUGA:
Ditangkap Kasus Curanmor, Residivis Narkoba di Surabaya Nangis
Janda 2 Anak dari Probolinggo Tewas Tersambar Kereta di Surabaya
3 Pencuri Kabel Telkom di Surabaya Dilepas, Polisi Beberkan Alasannya
Tawuran Gangster di Surabaya, 1 Pemuda Tewas
Seperti ramai diberitakan, Wakil Koordinator Hubungan Masyarakat Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Surabaya, M Fikser, mengatakan bahwa warga Gubeng Kertajaya Surabaya yang meninggal empat orang, yaitu suami, istri, anak, dan janin berusia 8 bulan karena diduga terpapar COVID-19, hasil rapid test-nya negatif. Namun tiga orang dalam satu keluarga itu meninggal, sementara hasil swab test-nya belum keluar.
"Ada pasangan suami-istri dan salah satu anaknya di salah satu wilayah di Gubeng memang meninggal dunia. Namun, dari hasil rapid test negatif, hanya memang belum keluar hasil swab-nya dan meninggal," kata Fikser kepada wartawan di Balai Kota Surabaya, Kamis (4/6/2020).
Keterangan Fikser itu secara tersirat seolah mau menjelaskan bahwa suami-istri yang meninggal itu sudah di-swab test, tapi hasilnya belum keluar. Padahal, menurut D, anak bungsu dari suami-istri yang meninggal itu, papa dan mamanya belum pernah di-swab. Ia berani mengatakan itu karena dialah yang mengurus papa-mamanya itu sejak sakit hingga meninggal.
“Lha emange ape nge-swab nang makam e mama papaku (Loh, memangnya apa men-swab test di makam papa mama saya?),” kata Dea kepada BANGSAONLINE.COM.
Ia tampak kesal karena pihak Gugus Tugas Penanganan Covid-19 Pemkot Surabaya seolah tak mau terbuka dan apa adanya dalam kasus yang menimpa keluarganya. “…Ngomonge non reaktif semua. Tunggu hasil diswab. Kan durung diswab. Aneh,” kata Dea lagi.
Simak berita selengkapnya ...