Kadinkes Surabaya: Pasien COVID-19 Meninggal Dominan Disertai Komorbid
Editor: Revol Afkar
Wartawan: Yudi Arianto
Selasa, 16 Juni 2020 20:52 WIB
SURABAYA, BANGSAONLINE.com - Sebagian besar pasien COVID-19 di Surabaya meninggal disertai dengan komorbid atau penyakit penyerta. Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Surabaya mencatat, data kumulatif hingga 15 Juni 2020, jumlah pasien confirm COVID-19 meninggal dunia sebanyak 328 orang. Dari jumlah tersebut, sebanyak 300 orang meninggal disertai dengan komorbid.
Demikian disampaikan Koordinator Bidang Pencegahan Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 Surabaya, Febria Rachmanita. Ia menyampaikan, dari sebanyak 328 pasien COVID-19 yang meninggal, hanya 28 orang murni COVID-19.
BACA JUGA:
Bayi Terbungkus Jaket Gegerkan Warga Keputih Surabaya
Viral Dituding Gunakan Daging Tikus, Pemilik Bakso Ronggolawe Lapor Polisi
Polisi Ringkus Pembuang Bayi di Bratang
Korban Gangster di Surabaya Tanggung Biaya Pengobatan Sendiri
“Penyakit penyerta yang tertinggi itu diabetes mellitus (DM), hipertensi, komplikasi DM dan hipertensi, serta penyakit jantung,” kata Feny, sapaan Febria saat ditemui di rumah dinas wali kota, Jalan Sedap Malam Surabaya, Selasa (16/06).
Feny menjelaskan, untuk DM tanpa komplikasi itu terdapat 57 kasus. Sedangkan DM dengan komplikasi ada 62 kasus. Mereka rata-rata telah memasuki usia lanjut. Sedangkan persentase pasien confirm COVID-19 yang meninggal, yakni laki-laki 52,13 persen dan perempuan 55 - 64 persen.
“Jadi mereka harus berhati-hati, DM nya harus terkontrol, hipertensinya harus terkontrol. Kalau bisa mereka isolasi di rumah sendiri, tidak keluar kalau tidak penting, apalagi yang usianya sudah lansia,” kata Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Surabaya ini.
Sementara itu, Dokter Spesialis Penyakit Dalam RSUD dr. Soewandhie Surabaya, dr. Mulyadi, Sp.P.D. mengatakan, pasien COVID-19 di Surabaya sebagian besar meninggal disertai dengan komorbid atau penyakit dalam. Komorbid yang tertinggi didominasi penyakit T2DM (Type 2 Diabetes Mellitus), kemudian hipertensi dan jantung.
“Jadi orang COVID-19 banyak meninggalnya karena pneumonia ARDS (acute respiratory distress syndrome). Nah, peningkatan jumlah pneumonia itu berbarengan dengan jumlah komorbid diabetes,” kata dr. Mulyadi, Sp.P.D.
Ia menyebut, data kumulatif hingga 9 Juni 2020 di RSUD dr Soewandhie Surabaya, persentase komorbid pada pasien COVID-19 yang dirawat, ada sekitar 23 persen disertai dengan T2DM. Kemudian, 17 persen dengan hipertensi, dan 8 persen penyakit jantung.
Simak berita selengkapnya ...