Kisah Perajin Wayang Kertas di Kediri Bertahan di Tengah Pandemi
Editor: Yudi Arianto
Wartawan: Muji Harjita
Minggu, 28 Juni 2020 20:04 WIB
KEDIRI, BANGSAONLINE.com - Karmiadi (65), perajin wayang di Kabupaten Kediri ternyata juga merasakan dampak pandemik Corona. Lebih-lebih saat lebaran kemarin, warga Dusun Mulyoasri, Desa Bogo Kidul, Kecamatan Plemahan ini mengaku wayang buatannya tidak laku sama sekali.
Seiring dengan akan diterapkannya new normal, Karmiadi mulai bangkit. Beberapa wayangnya telah terjual lagi. Bahkan mulai banyak pesanan untuk membuat wayang.
BACA JUGA:
Orang Tua Terdakwa Penganiayaan Santri di Kediri Sesalkan Sikap Pondok
2 Penganiaya Santri dari Banyuwangi Dituntut 7 Tahun 6 Bulan
Jelang Idulfitri, Kantor Perwakilan Bank Indonesia Kediri Sediakan Uang Layak Edar Rp4,8 Triliun
Sumber Bedug Riwayatmu Kini: Usai Jadi Rebutan Dua Desa, Kini Mata Airnya Malah Mati
Karmiadi juga bisa menggelar dagangan wayangnya lagi di tempat mangkalnya sekitar Simpang Empat Bogo, Plemahan.
Ia mengaku, sebelum wabah Corona, bisa menjual 40-50 biji wayang berbagai jenis dalam sebulan. Namun sejak marak kasus Corona di Kabupaten Kediri, tak ada satu pun yang membeli karya-karyanya.
"Kalau sekarang, ya sudah mulai ada lagi lah. Selama Corona itu saya tidak jualan, ya tidak ada penghasilan. Kurang lebih sudah ada dua bulan tidak berjualan," kata Karmiadi, Minggu (28/6).
Masih menurut Karmiadi, ada tiga jenis wayang yang ia buat sekaligus dijual. Yakni wayang kertas, wayang kulit, dan wayang talang. Ketiga jenis wayang itu berbeda-beda harganya, termahal wayang kulit dan termurah wayang kertas.
Simak berita selengkapnya ...