Waspadai Serangan Jantung, Pegowes Pemula Wajib Patuhi Pesan Dokter Berikut Ini
Editor: Nizar Rosyidi
Wartawan: Muji Harjita
Rabu, 08 Juli 2020 20:01 WIB
KEDIRI, BANGSAONLINE.com - Booming-nya tren bersepeda atau gowes di kalangan masyarakat akhir-akhir ini yang sebagian besar berisi para pemula, mendapat sorotan dari Direktur RSUD Gambiran Kota Kediri, dr. Fauzan Adima, M.Kes.
Dia mengingatkan para pegowes pemula untuk bisa mengukur diri agar tak mengancam kesehatan. Bagi yang baru saja menyukai olahraga bersepeda, disarankan memeriksakan diri ke dokter atau laboratorium untuk mengetahui kemungkinan penyakit seperti jantung, hipertensi, diabetes melitus, dan lainnya. “Ketika tahu kondisi tubuh kita, akan memiliki ukuran dalam bersepeda,” ujarnya, Rabu (8/7/2020).
BACA JUGA:
Cara Memilih Jasa Service AC Terbaik
Perpaduan Sporty dan Modern: Review Jam Tangan Skmei dan Kelebihannya
Jangan Bingung! Ini Perbedaan Antara Blender, Food Processor, dan Mixer!
6 Peralatan yang Wajib Dimiliki Pendaki Gunung
Menurut Fauzan, tak ada patokan jarak dan kecepatan dalam bersepeda. Satu-satunya patokan aman adalah menyesuaikan dengan kemampuan diri. Hal ini yang membedakan kemampuan aktivitas bersepeda masing-masing orang.
Selain itu, lanjutnya, ancaman terbesar bagi pesepeda selain kecelakaan lalu lintas adalah serangan jantung. Umumnya, kombinasi antara faktor bawaan (jenis kelamin, usia, keturunan), riwayat penyakit, dan kerja jantung yang melebihi kemampuan saat bersepeda menjadi penyebab serangan jantung.
Fauzan mengingatkan kepada siapa pun untuk mengenali gejala serangan jantung yang bisa menimpa siapa saja, termasuk pegowes. Gejala pertama adalah nyeri dada. Nyeri ini kerap digambarkan seperti ditindih, kemudian menjalar ke lengan kiri hingga punggung. Biasanya ini diikuti dengan sesak napas dan keluar keringat dingin.
“Dalam kondisi akut, pasien bisa pingsan. Ini tentu berbahaya ketika sedang berada di atas sepeda dan tak ada yang cepat menolong,” kata Fauzan.
Simak berita selengkapnya ...