Tak Terima Dimutasi, Guru SMAN 1 Sumenep Protes Kebijakan Kacab Dindik
Editor: Revol Afkar
Wartawan: Sahlan
Senin, 27 Juli 2020 21:42 WIB
SUMENEP, BANGSAONLINE.com - Churiyanto, guru PNS yang bertugas di SMAN 1 Sumenep melakukan protes atas kebijakan mutasi terhadap dirinya. Churiyanto menuding Kepala Cabang Dinas Pendidikan Wilayah Sumenep, Syamsul Arifin, memindah-tugaskan dirinya hanya karena alasan dendam terhadap dirinya.
“Saat itu Bapak Syamsul Arifin menjabat Kepala Cabang (Kacab) Dindik wilayah Sumenep. Mutasi ini sangat tidak wajar dan kuat sekali karena dendam Kacab Dinas Pendidikan saja,” ujar Churiyanto saat diwawancarai BANGSAONLINE.com, Senin (27/07)
BACA JUGA:
Ditanya Anggaran Rp100 Juta untuk Revitalisasi Lapangan MAN Sumenep, ini Jawaban Kepala Kemenag
Sudah Dianggarkan Rp100 Juta, Pengadaan Kanopi di Lapangan Basket MAN Sumenep Diduga Fiktif
Soal Pungli, Disdik Sumenep Anggap Selesai, Inspektorat Pastikan Kasusnya Lanjut Terus
Disdik Sumenep Sudah Mediasi Kasus Pungli Oknum Pengawas SD, Inspektorat Bantah Beri Perintah
Menurut Churiyanto, masalahnya dengan Syamsul Arifin berawal saat rapat sekolah. Saat itu, ia mengusulkan pembuatan grup WhatsApp dengan anggota wali kelas dan wali murid. Namun, usul itu tak ditindaklanjuti oleh Syamsul Arifin yang saat itu masih menjabat Kepala SMAN 1 Sumenep.
"Saat itu bukan menerima atau menganalisa dulu saran saya, dia justru berlawanan dengan saran saya dan menganggap langkah grup WhatsApp yang saya buat tidak membuat berkembang," ucap Churiyanto.
Karena itu, ia mengaku keberatan dimutasi, karena dilakukan tanpa prosedur yang jelas. "Saya tidak pernah mengajukan surat pindah dan saya selama ini sebagai guru Geografi yang paling senior," katanya.
Simak berita selengkapnya ...