Serahkan Album Presiden dan Buku, Gubernur Khofifah Minta Santri Amanatul Ummah Jadi Diri Sendiri | BANGSAONLINE.com - Berita Terkini - Cepat, Lugas dan Akurat

Serahkan Album Presiden dan Buku, Gubernur Khofifah Minta Santri Amanatul Ummah Jadi Diri Sendiri

Editor: MMA
Rabu, 29 Juli 2020 12:26 WIB

Dari Kiri: Prof. Dr. M. Mas'ud Said, Gubernur Khofifah Indar Parawansa, Muhammad Al-Barra, Prof. Dr. KH. Asep Saifuddin Chalim, dan Ikfina Fahmawati. foto: mma/ bangsaonline.com

MOJOKERTO, BANGSAONLINE.com - Kunjungan Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa ke Pondok Pesantren Tanggguh Amanatul Ummah Pacet Mojokerto Jawa Timur mendapat sambutan luar biasa, Selasa (28/72020). Ribuan santri yang sejak siang telah menunggu itu melantunkan shalawat Talaal Badru Alaina saat Gubernur Khofifah dan rombongan memasuki Masjid Raya KH Abdul Chalim.

Para santri semakin antusias ketika Gubernur Khofifah memberi sambutan dan menyerahkan album kehadiran Presiden RI Joko Widodo pada pengukuhan guru besar Prof. Dr. KH Asep Saifuddin Chalim, M.Ag.

“Pengukuhan guru besar satu-satunya yang dihadiri oleh Pak Presiden Jokowi adalah Kiai Asep Saifuddin Chalim. Ini fotonya,” kata Gubernur Khofifah yang langsung disambut tepuk tangan meriah ribuan santri.

Gubernur Khofifah kemudian juga mengambil buku yang ditulis Prof. Dr. Mas’ud Said. “Prof Mas’ud ini santri yang S2, dan S3-nya di Australia,” kata Khofifah lantas minta salah satu santri membaca judul buku tersebut.

“Khofifah Indar Parawansa Pemimpin Perubahan,” kata santri itu membaca judul buku tersebut. Buku itu lalu diberikan kepada para santri itu.

Menurut Khofifah, predikat sebagai pemimpin perubahan itu diberikan oleh Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negaradan Reformasi Birokrasi (KemenPAN-RB). Tapi yang menyerahkan penghargaan itu Wakil Presiden KH Ma’ruf Amin.

Khofifah mengaku, semula ia tak mau ditulis oleh Prof. Dr. Mas’ud Said. “Karena saya merasa belum pantas,” kata Khofifah. Tapi ternyata menteri termuda sejak Indonesia merdeka adalah Khofifah Indar Parawansa.

Ia pun bercerita saat proses pengangkatannya sebagai menteri. Menurut dia, saat Gus Dur terpilih sebagai presiden, ia ditugasi menelepon para calon menteri. Di antaranya, Prof. Dr. Saparinah Sadli.

Namun, Prof. Saparinah yang dikenal sebagai aktivis dengan isu gender dan pemberdayaan perempuan itu justru menelepon Gus Dur, bahwa yang pantas menjadi menteri adalah Khofifah Indar Parawansa. Saat itu Khofifah menjabat Wakil Ketua DPR RI.

Gus Dur pun menerima usulan Prof. Saparinah dan mengangkat Khofifah sebagai Menteri Negara Pemberdayaan Perempuan dan Ketua BKKBN.

Meski demikian, Khofifah tak merasa melayang-layang. Ia tetap menjadi diri sendiri. Karena itu, Ketua Umum PP Muslimat NU itu minta para santri tetap menjadi diri sendiri. ”Jadilah diri kita dan lakukan yang terbaik,” nasehat Gubernur Khofifah kepada ribuan santri.

Simak berita selengkapnya ...

1 2

 

Berita Terkait

Bangsaonline Video