Berdayakan UMKM, Abdullah Abu Bakar Sampaikan Berbagai Program untuk Pemulihan Ekonomi Kota Kediri
Editor: Nizar Rosyidi
Wartawan: Muji Harjita
Kamis, 30 Juli 2020 20:35 WIB
KEDIRI, BANGSAONLINE.com - Wali Kota Kediri, Abdullah Abu Bakar memaparkan berbagai program pemulihan ekonomi di Kota Kediri dalam talk show bertajuk "Strategi Pemulihan Ekonomi Daerah di Era New Normal" yang diselenggarakan oleh Kantor Perwakilan Wilayah Bank Indonesia (KPW BI) Kediri, Kamis (30/7/2020).
Selain Wali Kota Kediri, terdapat dua narasumber lain, yakni Kepala KPW BI Kediri Sofwan Kurnia dan Kepala OJK Bambang Supriyanto dengan moderator Wakil Ketua Umum Kadin Bidang UMKM Setyo Hadi.
BACA JUGA:
Koordinasi Reviu Masterplan Smart City, Diskominfo Kota Kediri Undang Tim Pelaksana dari Setiap OPD
Kediri Jadi Kota dengan Inflasi Terendah di Jawa Timur pada April 2024, Zanariah Sampaikan Apresiasi
Zanariah Terima LHP LKPD 2023, Kota Kediri Pertahankan Opini WTP 10 Kali Beruntun
Arahan Pj Wali Kota Kediri di Sosialisasi Penilaian Mandiri dan Penyelenggaraan SPIP Terintegrasi
Abdullah Abu Bakar mengatakan, kebijakan di Kota Kediri sejak awal pandemi tidak melakukan lockdown. Karena ekonomi harus tetap berjalan. Namun, wajib melaksanakan protokol kesehatan dan pembatasan kerumunan. Untuk itu, Pemkot Kediri berinovasi membuat program belanja instan dari rumah (Bi Imah). Serta ada gerakan bungkusin, yakni untuk kafe dan resto di awal pandemi juga hanya diperbolehkan untuk take away.
"Kita ingin ekonomi tetap berjalan di masa pandemi ini. Karena di Kediri ini yang banyak sektornya UMKM. Masyarakat di Kediri ini sangat padat sekali, mereka tinggal itu rapat, sehingga risiko penularan di Kota Kediri ini jauh lebih tinggi daripada di Kabupaten Kediri. Akhirnya, kita bikin gerakan-gerakan ini," ujarnya.
Lanjut wali kota, Pemerintah Kota Kediri juga melakukan pemberdayaan masyarakat, pemberian bantuan, dan pembebasan pajak. Untuk mempertahankan roda perekonomian tetap berputar serta menjaga daya beli masyarakat, Pemerintah Kota Kediri meluncurkan Kartu Sahabat (Santunan Hadapi Bencana Tunai).
Selain itu, bantuan dari dermawan juga banyak yang penyaluran dan penghimpunannya akhirnya melibatkan lembaga nirlaba, diwadahi oleh sinergi jaring pengaman sosial (Si Jamal). Ada juga kebijakan untuk membebaskan pajak daerah bagi resto dan hotel yang tidak mem-phk karyawannya.
"Kita juga memberikan order masker tenun kepada pengrajin tenun ikat. Karena banyak pengrajin tenun ikat di Kota Kediri, jadi kalau maskernya hanya pakai kain biasa, kasihan mereka. Maka dari itu kita match-kan. Jumlahnya puluhan ribu bahkan ratusan ribu," jelas Mas Abu-sapaan akrab Wali Kota Kediri.
Simak berita selengkapnya ...