Gubernur Khofifah Koordinasi Kemendikbud agar Ponpes Salaf Dapat Ijazah Kejar Paket A, B, dan C | BANGSAONLINE.com - Berita Terkini - Cepat, Lugas dan Akurat

Gubernur Khofifah Koordinasi Kemendikbud agar Ponpes Salaf Dapat Ijazah Kejar Paket A, B, dan C

Editor: MMA
Kamis, 10 September 2020 19:03 WIB

Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa saat paparan pada Evaluasi SAKIP dan Reformasi Birokrasi Pemerintah Provinsi Jawa Timur secara Virtual di Gedung Negara Grahadi, Surabaya, Kamis (10/9/2020). foto: ist/ bangsaonline.com

SURABAYA, BANGSAONLINE.com - Sejak tahun 2014 - 2019 Pemprov Jatim berhasil memperoleh predikat Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintahan (SAKIP) A yang salah satu indikator keberhasilannya ditentukan oleh kenaikan capaian di 11 Indikator Kinerja Utama (IKU).

Di sebelas IKU tersebut bisa dilihat adanya kenaikan atau capaian yang cukup menggembirakan. Dimulai dari pertumbuhan ekonomi, indeks theil, indeks gini, prosentase penduduk miskin, indeks pembangunan gender, indeks pembangunan manusia, Presentasi Tingkat Pengangguran Terbuka, Indeks Reformasi Birokrasi, indeks kesalehan sosial, indeks kualitas lingkungan hidup dan indeks resiko bencana.

"Allhamdulillah, pertumbuhan ekonomi kita di atas rata-rata nasional, indeks gini dibawah rata rata nasional, prosentase penduduk miskin capaiannya terpenuhi bahkan justru melampaui dari target yang telah ditetapkan dari target RPJMD 10.84 - 10.42 dapat terealisasi 10.2 persen di tahun 2019," kata Gubernur Jawa Timur Indar Parawansa saat paparan pada Evaluasi SAKIP dan Reformasi Birokrasi Pemerintah Provinsi Jawa Timur secara Virtual di Gedung Negara Grahadi, Surabaya, Kamis (10/9/2020).

Paparan itu disampaikan secara virtual yang dihadiri Sekretaris Deputi Bidang Reformasi Birokrasi, Akuntabilitas Aparatur dan Pengawasan sekaligus Ketua Tim Evaluator Drs. Agus Uji Hantara ME.

Khusus TPT, akan berkoordinasi lebih detail dengan BPS bahwa penyumbang pengangguran terbuka (TPT) terbesar berasal dari SMK. Saat ini lulusan SMK tersebut banyak yang menerima layanan pekerjaan berbasis online dan tidak berada dalam sebuah perusahaan tertentu. Mereka bisa menerima order secara mandiri.

"Jadi mereka yang berada di sektor sambungan listrik, atau perbengkelan lebih senang mendapatkan order secara mandiri atau individu. Ini yang sedang kami koordinasikan dengan BPS bahwa mereka ini sesungguhnya bukan menganggur melainkan sudah melakukan pekerjaan secara individual door to door. Saya yakin format kedepan akan semakin banyak online sistem seperti ini," katanya.

Simak berita selengkapnya ...

1 2

 

Berita Terkait

Bangsaonline Video