Petani Pasuruan Diuji di Tengah Pandemi, Ini Komentar Anggota DPRD Pasuruan Agus Suyanto
Editor: Nur Syaifudin
Wartawan: Ahmad Fuad
Jumat, 18 September 2020 10:41 WIB
PASURUAN, BANGSAONLINE.com - Dunia pertanian yang menjadi tumpuan ketahanan kangan di Kabupaten Pasuruan terus diuji. Setelah mewabahnya serangan tungro yang disebabkan oleh virus wereng hijau, sekarang petani kembali diuji dengan serangan wereng coklat. Musim kemarau yang biasanya diharapkan hasil panen padi melimpah, tapi lagi-lagi petani harus bersabar.
Selain serangan hama, petani sayuran juga mengeluh dengan harga sayuran yang relatif murah. Tak sedikit tanaman sayuran yang siap panen, tapi dibiarkan di lahan lantaran harganya anjlok. Bahkan ada juga yang dibuat makanan ternak (sapi).
BACA JUGA:
Giliran Sejumlah LSM dan Ormas Desak Warung Karaoke di Gempol 9 Tutup
Penyusunan Raperda Tempat Hiburan Harus Libatkan Banyak Pihak
Soal Perda Tempat Hiburan Malam, Lujeng Pasang Badan Jika Ada Prostitusi
Kepuasan Masyarakat pada RSUD Bangil Turun, ini Saran Ketua Komisi IV
Petani melakukan hal itu karena hasil panen yang didapat tidak seimbang dengan biaya tenaga pemanenan. Seperti harga kubis di tingkat petani yang anjlok hingga Rp 300-500 rupiah per kilogram.
Terkait hal ini, Agus Suyanto, Anggota Komisi II DPRD Pasuruan mendorong Dinas Pertanian untuk memberikan rekomendasi kepada petani yang membutuhkan program permodalan ke lembaga keuangan (Program KUR). Selain itu, ia juga meminta Dinas Pertanian memaksimalkan sosialisasi dan fasilitasi program Asuransi Tani.
Simak berita selengkapnya ...